Vietnam. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 16 September 2024 16:29
Hanoi: Pertumbuhan ekonomi Vietnam bisa turun sebesar 0,15 persen pada tahun ini jika dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya karena dampak Topan Yagi, badai terkuat di Asia tahun ini.
Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam Nguyen Chi Dung mengatakan badai tersebut mengakibatkan malapetaka terhadap infrastruktur, pabrik-pabrik, dan mengakibatkan kerugian negara sekitar 40 triliun dong (USD1,63 miliar).
"Tingkat pertumbuhan dalam enam bulan terakhir tahun ini di seluruh negeri dan banyak daerah diperkirakan akan melambat," ujar dia, dilansir Channel News Asia, Senin, 16 September 2024.
Dia menuturkan pertumbuhan PDB pada kuartal ketiga dan kuartal keempat dapat menurun masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,22 persen dibandingkan dengan skenario tanpa Topan Yagi.
Kementerian telah memperkirakan pada Juli, ekonomi Vietnam dapat tumbuh sebesar tujuh persen tahun ini.
Negara Asia Tenggara itu sedang terpukul akibat dampak Topan Yagi, yang menewaskan sedikitnya 281 orang dan menyebabkan 67 orang hilang hingga Minggu, 15 September 2024.
Dampak banjir ke Vietnam
Banjir juga telah menggenangi 190 ribu hektare (ha) (469.500 are) sawah, 48 ribi ha tanaman komersial seperti jagung dan singkong dan merusak hampir 232 ribu rumah di Vietnam Utara.
"Kota Haiphong, rumah bagi beberapa kawasan industri, mencatat kerugian dan kerusakan sekitar 11 triliun dong (USD448,43 juta) akibat topan tersebut," kata Dung.
Dalam pernyataan terpisah yang dirilis oleh pemerintah, Vietnam mengatakan pihaknya berupaya mengendalikan inflasi dan mencapai pertumbuhan produk domestik bruto sekitar tujuh persen tahun ini meskipun dilanda Topan Yagi.