Bertambah Lagi, Korban Tewas Serangan Israel ke Lebanon Jadi 45 Orang

Beirut: Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di sebuah gedung di pinggiran selatan Beirut terus bertambah. Angka terakhir dari Kementerian Kesehatan Lebanon sebanyak 45 orang jadi korban meninggal.

Upaya terus dilakukan untuk hari ketiga guna menyingkirkan puing-puing dan mencari korban dalam serangan udara tersebut. Serangan itu juga menewaskan Ibrahim Akil, penjabat komandan pasukan elit Radwan, dan 14 komandan lainnya.

“Lebanon sedang menyaksikan kejahatan perang, seperti yang terlihat dalam serangan Israel di pinggiran selatan,” kata Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Al-Abiad, dilansir dari Anadolu, Minggu, 22 September 2024.

Menurut Al-Abiad, di antara para korban terdapat tujuh perempuan, tiga anak berusia empat, enam, dan 10 tahun, serta tiga warga negara Suriah. Hingga kini, pembersihan puing-puing berlangsung terus-menerus.

Ia menambahkan, ada sejumlah besar bagian tubuh yang tidak teridentifikasi di tempat kejadian, sehingga menyulitkan identifikasi beberapa korban.

“Perang terhadap Lebanon terus berlanjut dan kami bersiap untuk menghadapi dampaknya,” tegas Al-Abiad.

Ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon meningkat tajam menyusul ledakan perangkat komunikasi di Lebanon minggu lalu yang menewaskan 37 orang dan melukai 2.931 orang.

Perkembangan terbaru tersebut menandai eskalasi baru dari konflik saat ini di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon yang dimulai pada 8 Oktober 2023, ketika Hizbullah meluncurkan roket ke Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas di Jalur Gaza, yang memicu tembakan artileri balasan Israel dan serangan udara di Lebanon tenggara.

Konflik tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua belah pihak.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Serangan Udara Israel ke Lebanon Jadi 37 Orang, Termasuk 3 Bocah