Warga Palestina mengungsi dari Gaza utara seiring meningkatnya serangan Israel, 1 Oktober 2024. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 22 October 2024 19:49
Gaza: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan dan pembatasan akses kemanusiaan oleh Israel bagi warga sipil Palestina di Jalur Gaza bagian utara.
"WHO prihatin atas meningkatnya kekerasan dan kurangnya akses yang diberlakukan kepada warga sipil di Gaza utara," kata Unit Media WHO kepada Anadolu Agency dalam pernyataan tertulis, Selasa, 22 Oktober 2024.
"Kami tegaskan kembali seruan kami untuk memfasilitasi misi kemanusiaan secara berkelanjutan dan memastikan keselamatan bagi staf kemanusiaan, dan untuk gencatan senjata," tegas pernyataan itu.
Mengekspresikan "keprihatinan mendalam" atas keselamatan pasien dan petugas kesehatan di tengah meningkatnya kekerasan dan perintah evakuasi yang memengaruhi rumah sakit Kamal Adwan, Al-Awda, dan Indonesia di Gaza utara, WHO mendesak semua tindakan untuk melindungi warga sipil, petugas kesehatan, rumah sakit, dan ambulans.
Ketiga rumah sakit tersebut beroperasi dengan kapasitas minimal karena kekurangan bahan bakar, pasokan medis, dan aktivitas militer yang sedang berlangsung di dekatnya, sebut WHO.
Ini adalah satu-satunya tiga rumah sakit yang beroperasi sebagian di Gaza utara, yang juga tidak memiliki klinik perawatan kesehatan primer yang berfungsi.
Sementara evakuasi pasien baru-baru ini dari Rumah Sakit Kamal Adwan bertujuan untuk mengurangi tekanan pada sumber daya rumah sakit yang terbatas, dikatakan bahwa fasilitas tersebut tetap kewalahan, menerima setidaknya 50-70 pasien baru yang terluka setiap hari.
“Setelah sembilan kali mencoba, WHO berhasil mencapai rumah sakit Kamal Adwan Al-Sahaba pada 12 Oktober, untuk mengirimkan pasokan dan bahan bakar,” kata badan tersebut, seraya menambahkan bahwa meningkatnya kekerasan di Gaza utara telah menghalangi misi kemanusiaan untuk menjangkau orang-orang dengan makanan dan pasokan medis.
“Pada paruh pertama Oktober, hanya satu misi PBB dari 54 misi ke Gaza utara yang berhasil difasilitasi,” sebut WHO, seraya menambahkan: “Sisanya ditolak, dibatalkan, atau dihambat.”
Sabtu lalu, serangan udara Israel menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, menewaskan sedikitnya 87 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak. Serangan Israel juga menghancurkan seluruh blok permukiman di Beit Lahia di Gaza utara, menurut para saksi.
Israel, yang telah menewaskan lebih dari 42.600 orang di daerah kantong Palestina tersebut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, mengepung Gaza utara lebih dari dua pekan lalu, yang mengakibatkan tewasnya ratusan warga sipil.
Israel juga menuntut evakuasi warga sipil dari sebagian besar wilayah, dan membatasi masuknya pasokan penting, termasuk makanan dan bahan bakar ke daerah tersebut, menurut PBB dan kelompok hak asasi manusia.
Baca juga: Israel Terus Gempur Gaza Utara, Banyak Korban Terjebak Puing Bangunan