Stok Beras di Sleman Rata-rata 13 Ton per Kecamatan

Ilustrasi. (Istimewa)

Stok Beras di Sleman Rata-rata 13 Ton per Kecamatan

Media Indonesia • 24 March 2024 14:20

Sleman: Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, menjelaskan, stok beras di Sleman mencukupi untuk didistribusikan hingga lebaran mendatang.

Di sela-sela peninjauan ke salah satu kelompok tani, Bupati mengatakan, rata-rata gabungan kelompok tani di tingkat kecamatan atau kapanewon memiliki stok yang mencapai 13 ton. 

"Artinya di seluruh kecamatan, 17 kecamatan, cadangan beras mencapai lebih dari 200 ton, belum lagi cadangan yang berupa gabah kering giling dan gabah kering pungut," katanya, Minggu, 24 Maret 2024.

Menurut Bupati, cadangan sebesar 13 ton per kecamatan itu, setiap hari terus digelontorkan ke pasar-pasar reguler dan didistribusikan pula ke pasar murah yang diselenggarakan secara bergiliran di 17 kecamatan.

Bupati menambahkan, pasar murah di tiap kecamatan Pemkab Sleman menggelontorkan 9 ton beras baik premium maupun medium. Sedangkan stok gabah di tingkat gapoktan rata-rata 33 ton per kecamatan.
 

Baca juga: Stok Beras di Ritel Modern Dipastikan Aman Setelah Relaksasi HET Beras Premium

"Harapannya, akan menjaga keterjangkauan masyarakat membeli beras dengan harga yang relatif terjangkau," terang dia.

Ia melanjutkan, stok di tingkat gapoktan (gabungan kelompok tani) yang ada di tiap kecamatan, akan terus diisi seiring dengan masing-masing kecamatan mulai panen. Bahkan, panen padi di Sleman sudah terjadi sejak Januari dan pada akhir Februari sudah surplus 4.600 ton beras.

Ia membenarkan panen tahun ini relatif mundur dibanding masa panen tahun sebelumnya. Hal itu karena adanya pengaruh el nino. 

Bupati menjelaskan ada sekitar 10.000 hektare sawah di Sleman yang mengalami keterlambatan tanam, sehingga sebagian juga mengalami kelambatan panen. 

"Sebagian realisasi tanamnya pada Januari-Februari 2024," jelasnya.

Namun demikian, ada pula yang tetap melaksanakan tanam pada Musim Tanam I pada bulan Oktober-Desember 2023. Yang mulai tanam pada Oktober-Desember kemudian juga mendapatkan masa panen yang lebih awal.

Selama Januari-April, imbuhnya, luas areal sawah padi yang panen mencapai 12.609 hektare yang diperkirakan akan menghasilkan 25.553 ton beras. Volume beras ini diperhitungkan mampu memenuhi kebutuhan selama Ramadan hingga Idul Fitri.

Di sisi lain untuk menjaga kemampuan warga membeli beras, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman dengan semboyan Sembada Setiaji Sesarengan Nyembadani Semangat Njagi Inflasi telah melaksanakan 4 langkah strategis pengendalian inflasi daerah. 

"Menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan beras dan pasokan, kelancaran distribusi serta komunikasi efektif," tambah dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)