Slovenia Akui Negara Palestina, Indonesia Beri Apresiasi

Warga palestina masih terus berjuang untuk kemerdekaan. Foto: EFE-EPA

Slovenia Akui Negara Palestina, Indonesia Beri Apresiasi

Marcheilla Ariesta • 6 June 2024 07:42

Jakarta: Indonesia menyambut baik keputusan Slovenia yang secara resmi mengakui Negara Palestina. Hal ini disampaikan lewat akun X @Kemlu_RI.

“Indonesia menyambut baik keputusan Slovenia yang secara resmi mengakui Negara Palestina. Ini adalah kebangkitan hati nurani kolektif kita dan langkah penting menuju solusi dua negara,” kata Kemenlu RI, Rabu, 5 Juni 2024.

“Bersama-sama, kita akan terus membela keadilan dan kemanusiaan untuk Palestina,” sambung Kemenlu RI.

Keputusan ini menjadikan Slovenia sebagai negara Uni Eropa keempat yang mengakui Palestina sebagai negara. Sebelumnya, Spanyol, Norwegia, dan Irlandia juga telah mengakui Palestina. 

Hal ini menambah jumlah total 145 dari 193 negara anggota PBB yang telah mengakui negara tersebut, menurut pihak berwenang Palestina.

Dengan dekrit tersebut, Slovenia mengakui negara Palestina di wilayah yang ditetapkan oleh resolusi PBB tahun 1967, atau berdasarkan perjanjian perdamaian di masa depan yang dicapai oleh kedua belah pihak.

Hampir 60 persen warga Slovenia mendukung pengakuan negara Palestina sementara 20 persen menentangnya, menurut jajak pendapat pada April terhadap 600 orang yang diterbitkan oleh harian Dnevnik.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengatakan, dia berharap anggota parlemen Slovenia akan menolak mengakui negara Palestina, dan mengatakan bahwa keputusan ya akan menjadi “hadiah” bagi Hamas.

Perang Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian 1.194 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Hamas juga menyandera 251 orang, 120 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 41 orang yang menurut tentara tewas.

Pengeboman dan serangan darat Israel telah menewaskan sedikitnya 36.550 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)