Sri Mulyani: Investasi dan Produktivitas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Tinggi

Menkeu Sri Mulyani. Foto: Instagram @smindrawati

Sri Mulyani: Investasi dan Produktivitas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Tinggi

Media Indonesia • 5 June 2024 15:41

Jakarta: Peningkatan investasi dan produktivitas dinilai menjadi kunci untuk meraih angka pertumbuhan ekonomi tinggi di tahun-tahun mendatang. Karenanya, peningkatan kinerja dari keduanya penting agar kontribusi yang diberikan kepada perekonomian dalam negeri menjadi lebih besar.
 
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, peningkatan kinerja investasi penting bagi jalannya perekonomian Indonesia.
 
"Investasi harus lebih tinggi. Karena Indonesia masih mengalami saving investment gap, investasi itu capitalnya harus dari dalam dengan tingkat saving rate makin tinggi, atau juga berasal dari luar, FDI (foreign direct investment)," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Rabu, 5 Juni 2024.
 
"Sektor yang punya potensi untuk bisa menarik FDI dari mulai hilirisasi, renewable energy, hingga sektor high tech, seperti semiconductor dan data center," tambah dia.
 
Sri Mulyani menambahkan, investasi saat ini merupakan sumber pertumbuhan utama bagi ekonomi Indonesia. Saat ini, investasi domestik masih cukup terbatas, berbanding terbalik dengan FDI yang cukup tinggi.
 
Akan lebih baik, kata dia, jika keduanya dipacu dan memiliki pertumbuhan yang tinggi. "Perbaikan iklim investasi dan bisnis mutlak harus terus dilakukan," tuturnya.
 
Sedangkan dari sisi produktivitas, lanjut perempuan yang karib disapa Ani itu, perlu untuk ditingkatkan agar kontribusi sisi produktivitas terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi lebih besar.
 
Hal itu menurutnya dapat dilakukan melalui perbaikan infrastruktur, regulasi, dan efisiensi birokrasi. Sejalan dengan itu, diperlukan pula penguatan infrastruktur digital, peningkatan riset dan pengembangan, hingga penguatan terkait right property dan hak paten.
 

Baca juga: Tekan Defisit Anggaran di 2025, Bappenas: Beri Ruang untuk Pemerintahan Baru
 

Sumbangan investasi harus 3%

 
Dari data Kemenkeu, terdapat tiga sumber pertumbuhan ekonomi nasional. Ketiganya ialah investasi, tenaga kerja, dan produktivitas. Saat ini, sumbangan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi hanya 2,5 persen. Sementara sumbangan produktivitas sebesar 1,0 persen dan tenaga kerja 1,6 persen.
 
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi enam persen, setidaknya sumbangan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi harus mencapai tiga persen. Kemudian sumbangan produktivitas dibutuhkan naik menjadi 1,4 persen dan sumbangan tenaga kerja tetap di angka 1,6 persen.
 
"Total produktivitas yang meningkat, itu artinya dengan input yang sama, labour, investment, dikombinasi dalam sebuah production function, memberikan output lebih tinggi. Ini artinya setiap input bisa memberikan value added lebih besar," jelas Ani.
 
Di kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengungkapkan, industri pengolahan akan tetap memainkan peran besar pada perekonomian Indonesia.
 
Pasalnya, setiap satu persen pertumbuhan yang terjadi di industri pengolahan memberi dorongan 1,2 persen terhadap pertumbuhan ekonomi secara umum.
 
"Elastisitas pertumbuhan industri manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi memang jauh lebih bagus dibanding sektor akomodasi makanan, minuman. Jadi engine of growth ini harus dipilih secara hati-hati. Total factor productivity ini banyak bermain di industri manufaktur," jelas Suharso.
 
(M ILHAM RAMADHAN)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)