Dokter Forensik Sebut Luka pada Siswa Anak Polisi bukan Akibat Pukulan Sapu

Suasana persidangan dengan agenda pemeriksaan ahli terkait dugaan penganiayaan guru Supriyani terhadap siswanya di Konawe Selatan, Sultra. (MGN/Abdul Halim Ahmad)

Dokter Forensik Sebut Luka pada Siswa Anak Polisi bukan Akibat Pukulan Sapu

Abdul Halim Ahmad • 7 November 2024 19:54

Konawe Selatan: Sidang lanjutan kasus guru Supriyani menghadirkan ahli forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra, Dokter Raja Al Fath Widya Aswara, di Pengadilan Negeri Andolo Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Dalam keterangannya, Dokter Forensik memastikan bahwa luka di paha belakang murid SD Negeri 4 Baito Konawe Selatan, yang merupakan anak Kanit Intel Polsek Baito, Aipda Wibowo Hasyim, bukan disebabkan sapu ijuk seperti yang didakwakan dilakukan oleh Supriyani.

"Gagang sapu ijuk yang merupakan barang bukti memiliki permukaan halus dan apabila digunakan untuk memukul maka akan mengakibatkan luka memar," ucap Dokter Raja Al Fath Widya Aswara, pada sidang lanjutan kasus dugaan penganiayaan Supriyani.
 

Baca juga: Guru Honorer Supriyani Cabut Kesepakatan Damai dengan Keluarga Anak Polisi

Dokter Raja Al Fath menilai luka di paha kanan murid SD Negeri 4 Baito Konawe Selatan ini tampak seperti luka melepuh dan dimungkinkan disebabkan benda kasar.

Sementara itu, Kuasa hukum Supriyani Andri Darmawan menegaskan, keterangan dokter ahli forensik ini membuktikan adanya rekayasa kasus dan bisa membebaskan guru Supriyani.

Di sisi lain, guru Supriyani mencabut persetujuan damai dengan orang tua siswa yang telah dimediasi oleh Bupati Konsel, Surunuddin Dangga, pada Selasa, 5 November 2024. 

Alasan Supriyani mencabut kesepakatan damai dengan keluarga siswanya lantaran merasa tertekan dan terpaksa serta tidak mengetahui isi dan maksud dari surat kesepakatan damai yang ditandatangani di rumah jabatan Bupati Konsel pada Selasa, 5 November 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)