GenZ AS akan menjadi pemilih penentu di pilpres tahun ini. (USA Today)
Marcheilla Ariesta • 5 November 2024 19:46
Washington: Kedua calon presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dan Donald Trump sama-sama menargetkan pemilih Gen Z untuk memberikan suara bagi mereka. Para pemilih pemula ini akan memberikan suaranya untuk pertama kali hari ini, Selasa, 5 November 2024.
Columbia Magazine dari Universitas Columbia menemukan bahwa Gen Z mencakup lebih dari 40 juta pemilih, termasuk delapan juta pemilih baru.
Dan pengaruh media sosial terhadap para pemilih ini tidak dapat diremehkan, menurut Aidan Kohn-Murphy, pendiri kelompok advokasi Gen-Z for Change.
"TikTok telah membantu memberi tahu banyak anak muda tentang kandidat presiden dan kampanye mereka," kata Kohn-Murphy kepada CNN.
"Isu-isu utama bagi pemilih yang lebih muda adalah iklim, keadilan reproduksi, kekerasan senjata, dan dukungan Biden yang sangat tidak populer terhadap pemerintah Israel," imbuhnya.
Kohn-Murphy mengatakan bahwa anak muda berbagi informasi di TikTok dalam "model peer-to-peer, yang benar-benar membuat orang lebih mendukung kandidat."
Ia juga mencatat bahwa banyak pemilih pemula tidak mengetahui skandal politik sebelumnya, seperti rekaman "Access Hollywood" milik mantan Presiden Donald Trump. Tetapi, kata Kohn-Murphy, media sosial telah memungkinkan mereka untuk mempelajari lebih lanjut tentang para kandidat.
“Kami berada di antara kelas lima dan kelas tujuh ketika rekaman Access Hollywood keluar. Kami sudah mati rasa terhadap kata-kata dan tindakan Trump yang mengerikan, namun ini adalah hal-hal yang belum pernah kami dengar dan saya pikir TikTok telah menyediakan cara untuk mengingatkan dan mengejutkan kaum muda," pungkas Kohn-Murphy.
Baca juga: Harris dan Trump Miliki Peluang yang Hampir Sama untuk Menang
Streaming