Ekonomi Global. Foto: Unsplash.
New York: Perekonomian global akan menghadapi tahun dengan prospek pertumbuhan yang lemah dan ketidakpastian yang berasal dari perselisihan geopolitik. Hal ini karena ketatnya kondisi pembiayaan ditambah gangguan dari kecerdasan buatan.
Melansir Channel News Asia, Senin, 15 Januari 2024, hal itu menjadi kesimpulan dari survei yang dilakukan setiap tahun menjelang pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di resor Davos, Swiss.
Survei terhadap lebih dari 60 kepala ekonom yang diambil secara global dari sektor swasta dan publik berupaya untuk membuat sketsa prioritas bagi pembuat kebijakan dan pemimpin bisnis.
Sekitar 56 persen dari mereka yang disurvei memperkirakan kondisi perekonomian global secara keseluruhan akan melemah pada tahun ini, dengan tingkat perbedaan regional yang tinggi.
Meskipun sebagian besar negara melihat pertumbuhan moderat atau kuat di Tiongkok dan Amerika Serikat, terdapat konsensus luas Eropa hanya akan mengalami pertumbuhan yang lemah atau sangat lemah. Prospek untuk Asia Selatan, Asia Timur dan Pasifik lebih positif, dengan mayoritas penduduk memperkirakan setidaknya pertumbuhan moderat pada 2024.
Kecerdasan buatan terlihat memberikan pengaruh yang tidak setara terhadap perekonomian dunia. Sebanyak 94 persen responden memperkirakan kecerdasan buatan akan meningkatkan produktivitas secara signifikan di negara-negara berpendapatan tinggi dalam lima tahun ke depan. Namun 53 persen yang memperkirakan hal serupa akan terjadi di negara-negara berpendapatan rendah.
Tidak hanya pertumbuhan ekonomi
Secara terpisah, WEF merilis studi mengenai kualitas pertumbuhan ekonomi di 107 negara yang menyimpulkan sebagian besar negara tumbuh dengan cara yang tidak ramah lingkungan dan tidak inklusif secara sosial.
"Menghidupkan kembali pertumbuhan global sangatlah penting untuk mengatasi tantangan-tantangan utama, namun pertumbuhan ekonomi saja tidak cukup,” kata Managing Director, World Economic Forum Saadia Zahidi.
WEF mengatakan pihaknya meluncurkan kampanye untuk menentukan pendekatan baru terhadap pertumbuhan dan membantu pembuat kebijakan menyeimbangkannya dengan prioritas sosial, lingkungan hidup dan lainnya.