Krisis Air Bersih Masih Berlangsung di 5 Desa di Demak

Demak: Sebanyak 5 desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mulai melakukan pengiriman air bersih untuk warga terdampak.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten Demak, Suprapto, mengatakan pihaknya telah melakukan pengiriman air bersih ke 3 desa. Yaitu Desa Giri Kusomo Kecamatan Mranggen, Banjarsari Kecamatan Sayung, dan Desa Ngaluran Kecamatan Karanganyar. Sebanyak 2 desa lainnya yang mengalami krisis air bersih yaitu Desa Pasir Kecamatan Mijen dan Desa Mangunjiwan Kecamatan Demak.

"3 desa sudah disuplai (air bersih) karena memang sudah ada surat permohonan masuk. Untuk Desa Pasir dan Mangunjiwan kemarin sudah disampaikan lisan. Mungkin Jumat besok (disuplai air bersih)," ujar Suprapto, Kamis, 5 September 2024.
 

Baca juga: Kemarau, Warga Kawasan Perbukitan di Kulon Progo Andalkan Air Sumur di Sungai Kering

Tahun ini BPBD Demak menyiapkan 280 tangki air bersih tahun ini. Selain untuk menanggulangi dampak musim kemarau, air bersih yang disiapkan juga untuk penanganan banjir, serta kegiatan sosial lainnya.

"Persedian kami 280 (tangki). Sudah dipakai untuk banjir 110 tangki. Kemudian untuk kegiatan Pramuka 60 tangki. Jadi untuk penanganan kekeringan tinggal 110 tangki," papar Suprapto.

Sisa 110 tangki air bersih telah dialokasikan sebanyak 60 tangki. Praktis sisa air bersih yang tersedia hanya 50 tangki. Tiap tangki berisi 5.000 liter air bersih. Jumlah sisa air bersih itu dipastikan tidak cukup untuk penanganan krisis air bersih.

"Ya, masih kurang banyak. Kami akan mendorong perusahaan-perusahaan dan kelompok masyarakat ikut membantu pemenuhan kebutuhan air bersih," kata Suprapto.