AS Tidak Akan Dukung Israel Serang Situs Nuklir Iran

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: EFE-EPA

AS Tidak Akan Dukung Israel Serang Situs Nuklir Iran

Fajar Nugraha • 3 October 2024 16:35

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap situs yang terkait dengan program nuklir Iran. Israel dikabarkan akan menyerang Teheran sebagai tanggapan atas serangan rudal Iran.

"Jawabannya tidak," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya apakah dia akan mendukung pembalasan tersebut setelah Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel kemarin, seperti dikutip 9News, Kamis 3 Oktober 2024.

Komentar Biden muncul setelah dia dan sesama pemimpin Kelompok Tujuh dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris berbicara melalui telepon tentang koordinasi sanksi baru terhadap Iran.

AS dan sekutunya berjuang keras untuk mencegah konflik Timur Tengah saat ini -,yang dipicu oleh militan Hamas yang didukung Iran dalam serangan Gaza pada 7 Oktober terhadap Israel,- agar tidak menyebar lebih jauh. Mereka mendesak Israel untuk menahan diri karena mempertimbangkan pembalasan terhadap Iran atas serangan kemarin.

Israel kini tengah melancarkan apa yang disebutnya sebagai operasi darat terbatas di perbatasan utara dengan Lebanon untuk mengusir Hizbullah, kelompok lain yang didukung Iran, setelah melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran yang menewaskan pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah, dan menghancurkan kepemimpinannya.

Bulan lalu, ribuan bahan peledak yang disembunyikan di pager dan walkie-talkie yang digunakan Hizbullah meledak, menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan orang, termasuk banyak warga sipil. Israel secara luas diyakini berada di balik serangan itu.

Biden menyatakan penentangannya terhadap Israel yang menyerang fasilitas nuklir Iran saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempertimbangkan berbagai pilihan dalam menanggapi serangan kemarin. Itu adalah serangan kedua Iran terhadap Israel dalam waktu kurang dari enam bulan.

Pilihan Israel berkisar dari serangan yang sebagian besar bersifat simbolis—mirip dengan bagaimana Israel menanggapi setelah Iran meluncurkan rentetan rudal dan pesawat nirawak serang pada bulan April—hingga menyerang fasilitas minyak dan infrastruktur lainnya.

Menargetkan program nuklir Iran yang kontroversial dipandang sebagai tindakan paling provokatif yang dapat dilakukan Israel. Presiden Demokrat itu yakin hal itu dapat semakin mengobarkan konflik Timur Tengah yang sebelumnya dikhawatirkannya dapat berkembang menjadi konflik regional yang lebih luas.

Gedung Putih mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa para pemimpin G7 dengan tegas mengutuk serangan Iran terhadap Israel dan bahwa Biden menegaskan kembali solidaritas dan dukungan penuh Amerika kepada Israel dan rakyatnya.

Biden menambahkan bahwa ia mendukung hak Israel untuk membela diri dan "ada hal-hal yang harus dilakukan" sebagai tanggapan atas serangan Iran. Ia mengatakan ia memperkirakan sanksi dari negara-negara G7 akan segera diumumkan.

"Kami akan berdiskusi dengan Israel tentang apa yang akan mereka lakukan," kata Biden kepada wartawan sebelum menuju ke Carolina untuk melihat kehancuran yang disebabkan oleh Badai Helene.

“Bertujuh dari kami (G7) sepakat bahwa mereka memiliki hak untuk menanggapi,” ungkap Biden.

Kantor Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pemimpin menyatakan "keprihatinan yang kuat atas eskalasi pada jam-jam terakhir ini" dan menekankan bahwa "konflik dalam skala regional tidak menguntungkan siapa pun." Italia memegang jabatan presiden bergilir kelompok G7 yang terdiri dari negara-negara demokrasi industri.

Biden mengatakan bahwa ia berencana untuk berbicara dengan Netanyahu "dalam waktu dekat."

Pemerintahan Biden telah mengisyaratkan bahwa mereka mendesak Israel untuk menahan diri dalam menanggapi serangan rudal Iran, yang menurut Biden "tidak efektif dan gagal."

Militer AS membantu Israel mempertahankan diri dari serangan yang dilakukan Iran sebagai balasan atas terbunuhnya para pemimpin Hizbullah Lebanon yang didukung Teheran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)