Airlangga Hartarto (Foto:MI/Panca Syurkani)
Patrick Pinaria • 4 August 2023 09:56
Jakarta: Partai Golkar mengusung Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski dalam berbagai survei elektabilitasnya belum masuk dalam lima besar, Airlangga dinilai tetap memiliki peluang kuat menjadi capres.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menilai ada beberapa faktor yang membuat Airlangga berpeluang menjadi capres. Salah satunya, adalah sikap Golkar yang percaya mengusung Airlangga sebagai bacapres.
"Pencapresan untuk Pilpres 2024 tidak selalu berorientasi pada kemenangan. Golkar bisa saja tidak mengejar kemenangan Pilpres, tetapi dengan mengusung kader sendiri Golkar potensial menjaga suara partai tetap kuat, karena pencapresan seseorang punya dampak elektoral pada partai. Dengan situasi itu, peluang Airlangga masih cukup kuat," ujar Dedi kepada Medcom.id.
Faktor kedua yang membuat Airlangga berpeluang masuk dalam bursa capres ialah pengalamannya di pemerintahan. Airlangga memiliki kematangan karakter untuk memimpin.
"Selain karena Golkar-PAN sudah cukup melewati ambang batas, juga faktor ketokohan Airlangga yang sudah matang dalam pemerintahan. Jika Golkar sungguh-sungguh, tidak sulit untuk menyampaikan kapasitasnya ke publik," katanya.
Latar belakang Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) juga menjadi kekuatannya sehingga membuat peluangnya makin kuat dalam bursa capres.
Sebagai Menko Perekomian, peran Airlangga cukup krusial dalam mengamankan perekonomian nasional terutama saat masa pandemi covid-19. Airlangga yang menjabat Ketua KPCPEN sukses mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke jalur positif. Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini di angka 5 persen.
Tak hanya itu, Airlangga juga menjadi motor penggerak keberhasilan program Kartu Prakerja. Tercatat saat ini, Kartu Prakerja telah dimiliki oleh 13,4 juta orang.
Airlangga juga gencar menyuarakan program kredit usaha rakyat (KUR) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Program KUR memberikan kesempatan dan mendukung pelaku ekonomi untuk berkembang. Diketahui plafon KUR yang disediakan sebesar Rp370 triliun pada 2022. Tahun ini, Pemerintah menganggarkan Rp450 triliun untuk program KUR.
Ketokohan dan pengalaman Airlangga tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan lebih optimal oleh Golkar.
"Kekeliruan Golkar saat ini karena tidak pernah menyampaikan sosok Airlangga secara benar, misalnya soal Airlangga tidak pernah turun ke daerah untuk urusan partai, ini justru kelebihan Airlangga di mana menjaga situasi ekonomi negara lebih didahulukan dibanding partai, selain itu Golkar tidak miliki tokoh dengan elektabilitas lebih tinggi dari Airlangga," papar Dedi.
Rekam jejak positif Airlangga tersebut dapat menjadi modal utama untuk bertarung di bursa capres.
"Dari internal partai, diskusi soal kelayakan Airlangga semestinya sudah berakhir. Ia jelas punya rekam jejak yang baik dalam politik dan birokrasi nasional," ujarnya.
Dedi memastikan posisi Airlangga juga tidak akan terganggu meski sedang dilanda isu kasus korupsi perizinan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Apalagi, jika nantinya Airlangga tidak terbukti bersalah.
"Kasus korupsi tidak pernah memengaruhi perolehan suara politisi dan parpol. Inilah sebab koruptor masih saja percaya diri kembali ke dunia politik praktis. Sepanjang Airlangga tidak diputus bersalah dan ditahan, maka peluang ia diusung sebagai capres masih terbuka lebar,” ucap Dedi.