Suasana rumah oknum anggota Polri yang dijadikan tempat penampungan 24 PMI ilegal. (Foto: Lampost.co/Putri Purnama)
Bandar Lampung: Polda Lampung menetapkan lima tersangka dalam kasus penampungan 24 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal. Selain menetapkan tersangka, Polda Lampung juga mengungkap tempat penampungannya.
Tempat penampungan itu merupakan sebuah rumah yang berada di Jalan Padat Karya, RT 06, Rajabasa Raya, Rajabasa, Bandar Lampung.
Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengatakan rumah tersebut diduga milik salah satu anggota Polri. Namun Kapolda belum meberikan keterangan lebih lanjut mengenai kepemilikan rumah penampungan tersebut. Ia mengaku tengah melakukan pendalaman.
"Kami juga berkoordinasi antara Propam Polda Lampung dengan Polda Mabes Polri untuk ikut mendalami melihat secara internal," kata dia usai konferensi pers penetapan tersangka TPPO di Mapolda Lampung, Rabu, 7 Juni 2023
Sementara itu berdasarkan pantauan di lokasi yang dijadikan tempat penampungan, Kamis, 8 Juni 2023, rumah dengan warna kuning pucat itu kini telah dipasangi garis polisi di beberapa sudut. Bahkan tidak ada warga sekitar yang tahu mengenai kepemilikan rumah besar di pinggir jalan itu.
Rumah itu terlihat dikelilingi pagar tinggi yang telah ditumbuhi lumut dan rerumputan menjalar. Tidak ada kegiatan sama sekali di dalamnya, hanya terlihat dua lampu bohlam putih yang menyala di bawah tower air. Di pagar bagian belakang rumah ada plang bertuliskan nama Andi Irsan, SH, MH yang terpasang di atasnya. Pagar itu turut digaris polisi.
Dwi Pratiwi, 21, salah satu pengendara yang melintas mengatakan tidak tahu ihwal nama tersebut. Bahkan menurutnya rumah besar itu sudah lama kosong tidak berpenghuni. "Kayaknya sudah kosong lama ya, memang ada yang punya? Saya malah nggak tahu," kata dia.
Namun Dwi mengatakan, meski kosong lampu halaman rumah itu kerap menyala ketika malam hari. "Mungkin ada yang jaga," kata dia.
