Muhammadiyah Instruksikan Infak Jumat untuk Korban Bencana

Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim

Muhammadiyah Instruksikan Infak Jumat untuk Korban Bencana

Ahmad Mustaqim • 9 December 2025 15:33

Yogyakarta: Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menginstruksikan infak Jumat seluruh masjid Persyarikatan Muhammadiyah dialihkan untuk membantu korban bencana alam. Utamanya musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan daerah lainnya.

Instruksi itu dituangkan melalui Surat Keputusan Muhammadiyah tentang penghimpunan dana infak salat Jumat di seluruh lingkungan masjid Persyarikatan Muhammadiyah. Adapun dana infak salat Jumat yang dimaksudkan ialah Jumat tanggal 12, 19, dan 26 Desember 2025.

"Pelaksanaannya, dikoordinasikan melalui Lazismu dan Lembaga Resiliensi Bencana atau MDMC di semua tingkatan, sehingga dapat terlaksana dengan terpadu dan terkoordinasi yang baik. Setelah itu dilakukan pelaporan penghimpunan dan penyaluran dana tersebut dengan sebaik-baiknya kepada pimpinan Persyarikatan di atasnya," kata Haedar di Yogyakarta pada Selasa, 9 Desember 2025.


Operasi pencarian banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Duren, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan

Haedar mengajak seluruh warga Muhammadiyah senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan sebagai wujud persaudaraan, meringankan beban, terhadap saudara yang tertimpa dan terdampak musibah. Masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor di Pulau Sumatra memerlukan dukungan untuk menuju pulih.

"Karena itulah yang dapat kita lakukan sebagai bagian dari dan wujud persaudaraan kita terhadap saudara-saudara  yang tertimpa dan terdampak musibah banjir, tanah longsor, dan lain-lain di berbagai daerah, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tersebut," ujar Haedar.

Selain instruksi tersebut, Muhammadiyah telah mengirimkan bantuan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk membantu masyarakat di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara. Selain Muhammadiyah, Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengonfirmasi telah mengirimkan tim kesehatan ke Aceh.

Direktur Utama RSA UGM, Darwito mengatakan tim yang diberangkatkan merupakan kontingen gabungan di bawah payung Academic Health System (AHS) UGM, yang mengintegrasikan berbagai unit kesehatan universitas. Tim ini bertugas melakukan eksplorasi kebutuhan, asesmen lapangan, dan penyediaan layanan kesehatan awal. 

"Kami memberangkatkan sebanyak 15 tenaga medis dan relawan diterjunkan dengan komposisi; 6 personel dari RSA UGM, 6 personel dari RSUP Dr. Sardjito (RSS), dan 3 personel dari RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro," ujar Darwito. 

Darwito menyatakan tim gabungan itu dijadwalkan bertugas selama satu minggu, dengan kemungkinan rotasi personel sesuai kebutuhan. Mereka yang bertugas di antaranya dokter bedah, dokter anestesi, serta tim kamar operasi, lengkap dengan dukungan sarana dan prasarana. Setelah satu minggu, ujarnya, tim selanjutnya akan diberangkatkan membawa laporan hasil asesmen serta tambahan logistik lanjutan. 

"Pada fase pasca-bencana, kami juga kemungkinan akan mengirimkan psikolog dan psikiater untuk membantu pemulihan mental para penyintas, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia," ucapnya. 

Ia menambahkan, tim tersebut juga dibekali dengan dukungan obat-obatan dan perbekalan kesehatan. Paket obat-obatan ini telah disiapkan secara khusus untuk menangani keluhan penyakit yang umum muncul pasca-banjir, seperti penyakit kulit, gangguan pencernaan, ISPA, dan kebutuhan pertolongan pertama lainnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)