Viral Pungli Berkedok Sedekah Paksa, Makam Sunan Gunung Jati Kini Dijaga Polisi

Polisi saat menjaga area Makam Sunan Gunung Jati Cirebon. Metrotvnews.com/Akhmad Rofahan

Viral Pungli Berkedok Sedekah Paksa, Makam Sunan Gunung Jati Kini Dijaga Polisi

Ahmad Rofahan • 7 August 2025 10:10

Cirebon: Untuk kesekian kalinya, praktik pungutan liar berkedok sedekah paksa yang menimpa para peziarah di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, kembali viral di media sosial.

Dalam video yang beredar luas, terlihat seorang pemuda menjaga kotak sedekah, sebelum pinta masuk menuju Makam Sunan Gunung Jati, dan memintai sedekah kepada para peziarah yang melintas.

Seorang peziarah kemudian beradu mulut dengan penjaga kotak amal tersebut, karena menganggap ada paksaan untuk memberikan uang kepada mereka. Padahal, peziarah juga sudah dimintai uang di tempat sebelumnya.

Aksi yang cukup meresahkan ini, kemudian langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian, TNI dan Satpol PP, untuk melakukan penertiban terhadap para peminta-minta di area Makam Sunan Gunung Jati. Polisi menempatkan sejumlah anggotanya, untuk memastikan hal tersebut tidak kembali terulang dan mencegah terjadinya pemaksaan sedekah kepada para peziarah.
 

Baca: RSD Gunung Jati Buka Suara soal Pasien Tak Diberi Makan 3 Hari

"Kita siagakan petugas di sini, dari polisi ada 6 petugas, TNI 5 Petugas dan Satpl PP 30 petugas," ujar Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, Kamis, 7 Agustus 2025.

Eko menuturkan, langkah ini sudah mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik itu Forkopimda, TNI, Polri dan dari pihak Keraton Kanoman Cirebon. Polisi juga sudah melakukan penertiban, terhadap penjaga kotak-kotak sedekah yang videonya sempat viral beradu argumen dengan peziarah.

"Berharap kondisi seperti ini, terus bisa dipertahankan, agar bisa lebih tertib," kata Eko.

Selanjutnnya, polisi melakukan koordinasi dengan Forkopimda, untuk melakukan alih profesi dari para pengemis dan penjaga kotak amal yang dianggap meresahkan. Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron, menuturkan, penertiban ini bukan sekadar reaksi sesaat, tapi bagian dari strategi penataan kawasan religi yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.

Menurutnya, kenyamanan peziarah merupakan tanggung jawab bersama. Banyak wisatawan bahkan dari luar Cirebon, yang merasa terganggu dengan kehadiran pengemis yang memaksa dan pengamen liar yang tidak terkendali.

“Kami terus lakukan pembinaan, dan koordinasi dengan para sultan serta masyarakat. Saat ini sudah terlihat lebih tertib dibandingkan sebelumnya,” ujar Imron.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)