RSD Gunung Jati Buka Suara soal Pasien Tak Diberi Makan 3 Hari

Direktur RSD Gunung Jati Cirebon Katibi. (MTVN/Ahmad Rofahan)

RSD Gunung Jati Buka Suara soal Pasien Tak Diberi Makan 3 Hari

Ahmad Rofahan • 15 July 2025 15:02

Cirebon: Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Cirebon buka suara soal viral video seorang pasien remaja tak diberi makan selama tiga hari dan ditahan karena masalah biaya. Direktur Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Cirebon Katibi membantah informasi tersebut. 

Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menahan pasien karena biaya perawatan. Katibi mengungkap bahwa sejak awal telah memberikan informasi kepada keluarga pasien soal pembiayaan perawatan, lantaran pasien tidak memiliki jaminan kesehatan (BPJS).

"Karena saat pasien datang, tidak memiliki jaminan kesehatan (BPJS), sehingga ditanggung secara pribadi,” ujar Katibi, di RSD Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 15 Juli 2025.

Dia menuturkan pasien inisial RJ ini menghabiskan biaya sekitar Rp14 juta selama dirawat pihaknya. Biaya tersebut untuk pembelian empat vial serum anti bisa ular serta perawatan. Dengan harga satu vial serum anti bisa ular mencapai Rp 2,6 juta.

"Dua vial diberikan saat berada di IGD dan dua vial diberikan saat berada di HCU,” ungkap dia.
 

Baca: 

Tak Mampu Bayar Biaya Perawatan, Pasien RSD Gunung Jati 3 Hari Tak Diberi Makan


Katibi menerangkan bahwa saat pasien datang pertama kali, pihaknya fokus terhadap upaya penyelamatan. Lantaran, saat itu pasien hampir kehilangan kesadaran dan muntah-muntah.

“Saat di IGD, kita tidak menanyakan masalah biaya, karena fokus pada keselamatan pasien dulu,” ujar Katibi.

Dia mengaku usai tindakan penyelamatan pertama, pihaknya telah memberikan informasi pembiayaan pribadi kepada keluarga pasien. Lantaran, saat itu pasien tidak ada jaminan kesehatan. 

Katibi mengungkap bahwa pada 7 Juli 2025, pasien sudah diperbolehkan pulang. Namun, saat itu pihak keluarga belum ada kepastian pembayaran biaya perawatan. 

Pihaknya, kata Katibi, telah menjelaskan bahwa biaya akan terus bertambah bila pasien terus berada di rumah sakit. Sehingga akhirnya disepakati, pelayanan rumah sakit dihentikan dan untuk makan pasien dibeli secara pribadi.

"Kami sudah jelaskan,bahwa nanti untuk makan, beli sendiri,” kata Katibi.

Dia menekankan bahwa semua fasilitas dan pelayanan terhadap pasien telah diberikan. Termasuk infus yang disebut kosong selama tiga hari. Menurut dia, cairan infus telah diberikan maksima. Hanya saja, saat perekam datang ke rumah sakit, kondisinya memang mau habis.

Sebelumnya, sebuah video viral perihal diduga penahanan pasien di RSD Gunung Jati Cirebon. Dalam video yang beredar, disebut bahwa pasien ditelantarkan pihak rumah sakit selama tiga hari karena tidak bisa membayar biaya perawatan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)