Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo. Foto: Istimewa.
Siti Yona Hukmana • 8 August 2025 09:28
Jakarta: Polri dan Perum Bulog bersinergi meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak se-Indonesia. Hal ini sebagai respons atas temuan harga beras di berbagai daerah yang masih melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo mengingatkan pentingnya aksi nyata. Pasalnya, dari target 1,3 juta ton beras SPHP tahun ini, baru realisasi 8.000 ton.
"Fungsi Binmas sebagai leading sector wajib memastikan data stok akurat, koordinasi intensif dengan Bulog, dan penyaluran tepat sasaran. Gerakan ini akan dilombakan antarsatuan wilayah dan yang terpenting jangan sampai terjadi penyelewengan," kata Dedi dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 Agustus 2025.
Dedi menyebut penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) akan dilakukan melalui dua skema. Yakni langsung satuan wilayah ke Bulog atau via Koperasi Merah putih Primkoppol atau Koperasi lainnya.
Namun, dengan batas beli per konsumen maksimal 10 kg. Kecuali di daerah 3T, yaitu Maluku, dan Papua yang menggunakan kemasan 50 kg.
Seluruh proses wajib mematuhi HET zonasi dan dilarang dijual kembali. Digitalisasi distribusi dijamin melalui aplikasi Klik SPHP yang mengintegrasikan pengajuan, pembayaran, hingga pelaporan dalam 8 tahap, dengan harga jual wajib di bawah HET dan input data pembeli.
Baca juga:
Marak Beras Oplosan, Menko Pangan Minta Masyarakat Tidak Khawatir |