Presiden interim Suriah Ahmed al-Sharaa. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 4 February 2025 12:29
Damaskus: Presiden interim Suriah Ahmed al-Sharaa mengatakan pada hari Senin bahwa pemilihan umum presiden di negaranya baru dapat digelar sekitar empat hingga lima tahun lagi. Ini merupakan pertama kalinya Sharaa menetapkan jadwal untuk pemungutan suara sejak dirinya diangkat menjadi presiden transisi pekan lalu.
Sharaa, yang memimpin kelompok pemberontak Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menggulingkan presiden otokratis Bashar al-Assad di awal Desember, dinyatakan sebagai presiden interim pada 30 Januari.
"Saya memperkirakan bahwa periode tersebut akan berlangsung antara empat hingga lima tahun hingga pemilihan karena ada kebutuhan untuk infrastruktur yang luas, dan infrastruktur ini perlu dibangun kembali dan membangunnya membutuhkan waktu," kata Sharaa kepada afiliasi The New Arab, Syria TV, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di hari Senin.
Ia mengatakan otoritas Suriah perlu mengonsolidasikan data tentang populasi negara untuk memperbarui data elektoralnya, seraya menambahkan: "Tanpa menyelesaikan masalah ini, maka jalannya pemilihan umum akan diragukan."
Sharaa mengatakan Suriah akan menerapkan norma-norma internasional di masa transisi, termasuk bagaimana norma-norma tersebut berlaku bagi seorang presiden selama masa itu. Berdasarkan norma-norma tersebut, katanya, Suriah "pada akhirnya akan menuju ke presiden terpilih dan otoritas terpilih."
Ia tidak menyebutkan norma-norma internasional mana yang telah ditinjaunya untuk menentukan garis waktu yang ditetapkan.
Ketika Sharaa dinyatakan sebagai presiden sementara, ia juga diberi wewenang untuk membentuk dewan legislatif sementara untuk masa transisi dan konstitusi Suriah ditangguhkan.
Ia telah berjanji untuk memulai transisi politik termasuk konferensi nasional untuk menghasilkan pemerintahan yang inklusif.
Sharaa mengatakan bahwa sebuah komite persiapan akan dibentuk untuk mengadakan konsultasi di seluruh Suriah.
"Kemudian, komite tersebut akan mengundang mereka yang kami anggap mewakili rakyat Suriah secara umum," katanya.
Konferensi tersebut akan membahas "semua masalah penting di Suriah" dan menghasilkan pernyataan akhir yang akan menjadi dasar "deklarasi konstitusional," katanya.
Sharaa mengatakan pada bulan Desember bahwa penyusunan konstitusi baru dapat memakan waktu hingga tiga tahun.
Baca juga: Pemimpin Alawi Suriah Serukan Persatuan Nasional atas Sektarianisme