Kadin Nilai Bank DKI Berperan Membangun Ekonomi Jakarta

Ilustrasi Bank DKI. Foto: Dok istimewa

Kadin Nilai Bank DKI Berperan Membangun Ekonomi Jakarta

Eko Nordiansyah • 14 April 2025 19:54

Jakarta: Wakil Ketua Umum Kadin Pusat Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, berharap nasabah tidak terprovokasi ajakan untuk mengosongkan rekening Bank DKI.  Terlebih Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung telah menjamin keamanan data dan dana nasabah di proses pemulihan sistem.

Menurut Sarman, saat ini Bank DKI merupakan salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia. Sehingga memiliki peran penting dalam perputaran ekonomi dan pembangunan di Jakarta.

“Bank DKI bukan hanya sekedar tempat menyimpan uang nasabah. Namun bank tersebut juga berperan dalam pembangunan dan perputaran ekonomi di Jakarta,” ungkap Sarman dikutip Senin, 14 April 2025.

Ia menyebut, Bank DKI juga mempunyai berbagai program sosial untuk masyarakat seperti pemberdayaan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang telah terbukti menjadi penopang ekonomi negeri ini, khususnya Jakarta.

Karenanya ia menilai ajakan untuk mengosongkan rekening Bank DKI yang beredar di media daring dan media sosial bukanlah suatu hal yang bijak. Karena hal itu akan berdampak kerugian yang lebih besar terhadap perekonomian Jakarta dan berimplikasi pada ekonomi masyarakat sendiri.

“Di mana melalui bank tersebut, Pemprov DKI Jakarta menggulirkan berbagai program sosial berupa bantuan sosial. Jadi saya kira ajakan mengosongkan rekening Bank DKI bukanlah suatu hal yang bijak dan tidak perlu ditanggapi,” imbuhnya.
 

Baca juga: 

Pramono Anung Dorong Transformasi Bank DKI



(Ilustrasi Bank DKI. Foto: Dok istimewa)

Dana dan data nasabah dijamin aman

Terlebih, dikatakan Sarman, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, berkali-kali menegaskan bahwa data dan dana nasabah tetap aman selama perbaikan sistem transaksi tengah dilakukan.

“Saya mengapresiasi langkah tegas dan cepat Gubernur DKI dan Direksi Bank DKI dalam mengambil sikap menyatakan menjamin bahwa data dan dana nasabah aman. Sehingga dengan pernyataan tersebut setidaknya ada jaminan data dan nasabah tetap aman. Sehingga nasabah tidak perlu khawatir,” tegasnya.

Lebih lanjut Sarman menyatakan, bahwa apa yang tengah dialami Bank DKI mungkin bisa saja terjadi bahkan pernah dialami bank lain. Hal ini menjadi pengalaman yang harus diantisipasi dunia perbankan di kemudian hari. Terutama terkait sistem transaksi.

“Siapapun pasti tidak mengharapkan hal ini terjadi. Bukan hanya nasabah, namun juga Pemprov DKI Jakarta. Namun untuk melihat masalah ini kita harus bijak. Bagaimanapun Bank DKI harus tetap menjadi bank kebanggaan warga Jakarta,” ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)