Dolar AS Naik Tajam di Tengah Memanasnya Konflik Israel-Iran

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Dolar AS Naik Tajam di Tengah Memanasnya Konflik Israel-Iran

Eko Nordiansyah • 23 June 2025 09:28

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) naik ke level tertinggi dalam tiga pekan terhadap sejumlah mata uang utama pada Jumat, 20 Juni 2025. Iran baru-baru ini menyatakan kesiapan untuk melanjutkan diskusi terkait konflik yang sedang berlangsung dengan Israel.

Melansir Investing.com, Senin, 23 Juni 2025, indeks dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang utama dunia lainnya naik sepanjang pekan ini hingga 0,6 persen. Terakhir, ia diperdagangkan stabil di 98,70.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi bersedia mengadakan pertemuan lanjutan dengan Jerman, Prancis, Inggris, dan Uni Eropa. Pernyataan ini mengisyaratkan peluang baru bagi penyelesaian diplomatik atas konflik udara antara Iran dan Israel.

Namun Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Chris Waller menekan dolar dengan pernyataannya yang menyatakan pemangkasan suku bunga dapat dipertimbangkan secepatnya pada Juli.

"Pasar sudah memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Pernyataan Waller menunjukkan itu mungkin datang lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Analis Senior FXStreet, Joseph Trevisani.
 

Baca juga: 

Ini Dampak Perang Iran-Israel terhadap Dolar AS dan Ekonomi Global



(Ilustrasi dolar AS. Foto; Freepik)

Iran ogah berunding selama masih diserang

Adapun Iran menyatakan tidak akan membahas masa depan program nuklirnya selama masih diserang oleh Israel.

Gedung Putih juga menjadi sorotan usai menyampaikan pihaknya akan mengambil keputusan dalam dua minggu terkait potensi keterlibatan militer dalam konflik tersebut. Namun mereka diam-diam telah melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir dari Iran.

Namun demikian, sentimen pasar masih dibayangi oleh ketegangan dan ancaman perang dagang, terutama menjelang tenggat waktu tarif baru dari AS. Kekhawatiran ini turut menekan sentimen risiko dan membatasi penguatan dolar lebih lanjut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)