Protes Sistem SPMB Kembali Terjadi di Tangsel, Warga Demo Dua SMAN

Gelombang aksi protes para warga Tangsel terhadap kebijakan sistem SPMB 2025 jalur domisili. Metrotvnews.com/ Hendrik Simorangkir

Protes Sistem SPMB Kembali Terjadi di Tangsel, Warga Demo Dua SMAN

Hendrik Simorangkir • 4 July 2025 13:21

Tangerang: Gelombang demonstrasi warga untuk melakukan protes terhadap sistem seleksi penerimaan murid baru (SPMB) 2025 di Tangerang Selatan (Tangsel) kembali terjadi. Kali ini warga RW 10 Pamulang Barat, RW 07 dan 08 Sawah Baru melakukan demonstrasi di SMAN 6, SMAN 10, serta SMPN 4 Tangsel.

Bahkan demonstrasi yang dilakukan oleh para warga tersebut hingga menutup akses masuk terhadap tiga sekolah tersebut lantaran tidak mendapat prioritas pendaftaran. 
 

Baca: Sekolah di Aceh Sudah Standar Kualitas, Disdik Larang Penolakan Hasil SPMB
 
Ketua RW 10 Pamulang Barat, Suhendar, mengatakan penutupan akses masuk itu dilakukan lantaran dari sembilan warganya yang mendaftar melalui jalur domisili, tidak ada satu pun yang diterima dari dua sekolah itu.

"Rumah mereka hanya berjarak antara 7 hingga 100 meter dari sekolah tidak diterima. Kami sudah sampaikan ke sekolah, tapi tidak ada titik temu. Kami melakukan ini dengan keadaan terpaksa, karena warga kami yang merasa ada di sini, tidak ada yang diterima," kata Suhendar di Tangerang Selatan, Jumat, 4 Juli 2025.

Suhendar menuturkan adanya perubahan aturan terkait seleksi jalur domisili dengan mempertimbangkan nilai akademik di tingkat kecamatan, baru disosialisasikan pada 29 Mei 2025, yang membuat para warga tidak ada waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri. Bahkan nilai para warganya pun terbilang bagus mencapai 85, tetapi tetap tidak diterima.

"Kami berharap kepada pihak sekolah agar meneruskan ke pihak yang lebih tinggi lagi, agar peraturan seperti itu yang merugikan warga sekitar dirubah, agar kami diberikan kesempatan bisa bersekolah di sini di bandingkan yang jauh-jauh," jelasnya.

Di lain tempat, Ketua RW 08 Sawah Baru, Syaiful, mengatakan pihaknya menggelar aksi demonstrasi itu meminta agar SMAN 10 Tangsel bisa mengakomodir warga RW 07 dan 08 yang terdekat dengan sekolah, agar warga diterima. 

"Sebanyak 23 warga dari RW 07 dan 08 yang mendaftar melalui jalur domisili, semuanya tidak ada yang diterima di SMAN 10 Tangsel. Kami berharap agar hal ini dapat diteruskan pihak sekolah ke dinas terkait," ungkap Syaiful. 

Para warga pun melakukan penutupan akses masuk ke SMAN 10 Tangsel dengan menggunakan beberapa bambu dan ban bekas. Warga bersikeras akan membongkar apabila sudah mendapat jawaban dari Kepala SMAN 10 Tangsel. 

Demonstrasi dari ratusan para warga di dua wilayah itu menambah gelombang protes sistem SPMB 2025 jalur domisili yang ada di Tangsel. Di mana dua hari sebelumnya terdapat aksi yang serupa dilakukan warga Benda Baru yang menggelar aksi demonstrasi di SMAN 3 Tangsel. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)