Suasana Musda DPD PKS Kota Bandung. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan
Roni Kurniawan • 8 September 2025 10:42
Bandung: Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bandung berkomitmen berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bandung di bawah kepemimpinan Wali Kota Muhammad Farhan, dalam mewujudkan Bandung Utama. Sejumlah persoalan pun menjadi sorotan terutama mengenai tingkat kemiskinan di Kota Bandung.
Hal itu diutarakan PKS saat menggelar Musyawarah Daerah (Musda) tingkat Kota Bandung dengan mengusung tema "PKS Kokoh Bersama Rakyat, Siap Majukan Kota Bandung". Musda ini menegaskan komitmen PKS untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat, memperkuat pelayanan, serta mengambil peran aktif dalam mengatasi berbagai persoalan nyata yang dihadapi warga Bandung.
Ketua DPD PKS Kota Bandung, Agus Andi Setyawan, mengatakan partai politik idealnya harus benar-benar hadir sebagai bagian dari solusi masyarakat. PKS pun diakui Agus, tidak hanya hadir pada saat momentum pemilu, namun konsisten untuk membangun Kota Bandung dengan mendukung berbagai program pemkot.
"PKS Kota Bandung ingin menjadi partai yang kokoh bersama rakyat. Kokoh artinya kuat secara struktur dan kaderisasi, sekaligus teguh dalam membela kepentingan masyarakat. Musda ini adalah momentum memperbarui tekad kami untuk semakin melayani dan menghadirkan solusi nyata bagi warga Bandung," kata Agus di Bandung, Senin, 8 September 2025.
Menurut Agus, PKS Kota Bandung berkomitmen meningkatkan peran pelayanan dan advokasi sebagai wujud nyata keberpihakan kepada rakyat. Kehadiran partai, lanjut Agus, harus benar-benar dirasakan manfaatnya, baik melalui bantuan langsung, pendampingan, maupun advokasi kebijakan publik.
“Kami akan memastikan kader hadir bukan hanya saat pemilu, tetapi setiap hari. Mulai dari membantu warga mengurus layanan sosial, mendampingi pencari kerja, hingga menghadirkan solusi untuk masalah sehari-hari," jelas Agus.
PKS pun menyoroti sejumlah persoalan serius yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kota Bandung, di antaranya jumlah penduduk miskin tercatat 64.337 orang atau setara 3,27% hingga akhir 2024. Serta angka pengangguran tercatat 100.300 orang atau sekitar 7,40%.
Selain itu, masalah persampahan masih menjadi isu besar di Kota Bandung. Pasalnya, beban sampah harian yang mencapai ribuan ton semakin berat pasca-penutupan TPA Sarimukti pada 2023.
"Kami tidak ingin terjebak dalam wacana politik. PKS Kota Bandung siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menekan angka kemiskinan, menciptakan lapangan kerja baru, dan mencari solusi tuntas atas masalah sampah. Warga tidak boleh terus hidup dengan beban persoalan yang sama dari tahun ke tahun," ujar Agus.