Ilustrasi: Medcom.id
Fajar Nugraha • 5 September 2025 11:38
Nairobi: Aparat keamanan Kenya menangkap 11 orang dalam penyelidikan terkait ditemukannya 34 mayat dan 102 potongan tubuh di pemakaman dangkal di kawasan Kwa Binzaro, Kilifi. Penemuan ini dinyatakan berkaitan dengan kemunculan kembali aktivitas kultus mematikan.
Kepala Polisi, Douglass Kanja, yang meninjau lokasi Kwa Binzaro, mengatakan empat tersangka dianggap sebagai target utama penyelidikan atas kematian tersebut.
Ia menambahkan bahwa temuan awal menunjukkan banyak korban bukan penduduk setempat, sehingga menyulitkan identifikasi.
Kanja mengatakan kepada wartawan bahwa “32 jenazah sejauh ini telah digali dan dua jenazah lainnya juga ditemukan di area ini, sehingga totalnya menjadi 34 jenazah. 102 bagian tubuh ditemukan. Kami telah mengirimkan tim penyidik terbaik kami kesini, dan dalam waktu dekat kami akan segera Menyusun berkas investigasi yang lengkap.”
Sekretaris Kabinet Dalam Negeri, Kipchumba Murkomen, berbicara di tempat lain, mendesak warga Kenya untuk tidak tinggal diam dalam menghadapi aktivitas aliran sesat.
Ia menegaskan bahwa bila masyarakat tidak melaporkan aktivitas keagamaan mencurigakan, hal itu justru akan memberi ruang bagi para pengkhotbah ekstremis untuk semakin berani, sekaligus membuka peluang terulangnya tragedi besar di masa lalu.
Penyelidikan terbaru ini kembali membangkitkan ingatan pahit akan tragedi Shakahola tahun 2023 di Kabupaten Kilifi, ketika lebih dari 400 jenazah ditemukan di kuburan dangkal. Peristiwa itu terkait dengan sekte kelaparan yang dipimpin pendeta kontroversial Paul Nthenge Mackenzie.
Banyak di antara korban, termasuk anak-anak, diketahui tewas akibat kelaparan yang disengaja, mati lemas, atau penganiayaan, menjadikannya salah satu tragedi terkait sekte paling mematikan dalam sejarah modern Afrika.
Kabupaten Kilifi sendiri berada sekitar 426 kilometer tenggara Nairobi, tepat di pesisir Samudra Hindia, Kenya.
(Muhammad Fauzan)