Ilustrasi. Foto: Medcom.id
M Ilham Ramadhan Avisena • 14 May 2025 15:42
Jakarta: Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh melambat pada 2025. Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan perekonomian nasional hanya akan melaju di kisaran 4,5 persen hingga 5,0 persen pada tahun ini. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya mencapai 5,11 persen.
"Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 akan melambat, lebih rendah dari target sebelumnya. Ketidakpastian perang dagang yang meningkat telah mendorong perusahaan untuk menunda investasi dan rencana ekspansi," kata Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede di kantornya, Rabu, 14 Mei 2025.
"Oleh karena itu, kami berharap pemerintah dapat merespons dengan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif dan stimulus tepat sasaran, agar konsumsi dan investasi domestik kembali bergerak," tambah dia.
Proyeksi pertumbuhan yang lebih rendah tersebut juga didasari pada realisasi laju Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan I-2025 yang tercatat 4,87 persen secara tahunan (year on year/yoy). Realisasi tersebut lebih rendah dari triwulan I-2024 yang mencapai 5,02 persen (yoy), sekaligus menjadi yang terendah sejak triwulan III-2021.
Melambatnya laju ekonomi Indonesia itu sejalan dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang melambat di triwulan I-2025, yakni di angka 4,89 persen (yoy). Itu disebabkan oleh inflasi bahan pangan yang meningkat serta konsumsi rumah tangga yang belum bergerak positif secara signifikan.
Selain itu, pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga menurun menjadi 2,12 persen (yoy) akibat penundaan investasi dan realokasi anggaran perusahaan sebagai bentuk efisiensi biaya.
Di sisi lain, ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi 1,38 persen (yoy) setelah pada tahun sebelumnya tumbuh signifikan sebesar 11,68 persen. Hal itu disebabkan oleh menurunnya permintaan sektor industri di negara tujuan ekspor utama yang lebih lemah.
Baca juga: Ekonomi RI Hadapi Tekanan Struktural, Reformasi Jadi Kunci Percepatan |