Protes warga Israel yang menentang gencatan senjata. Foto: The New York Times
Fajar Nugraha • 17 January 2025 06:57
Tel Aviv: Kabinet Israel akan bersidang pada Jumat pagi untuk meratifikasi kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera Gaza, penyiar publik KAN melaporkan pada Kamis.
Qatar mengumumkan pada Rabu kesepakatan untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 46.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. Perang tersebut telah menghancurkan daerah kantong itu.
Namun, pertemuan kabinet Israel yang dijadwalkan pada hari Kamis untuk meratifikasi kesepakatan tersebut ditunda, karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi penentangan terhadap kesepakatan tersebut dari sekutu sayap kanannya.
“Perselisihan terbaru seputar negosiasi Qatar telah diselesaikan,” ucap Harian Israel Yedioth Ahronoth, mengutip pejabat Israel dan Amerika yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip Anadolu, Jumat 17 Januari 2025.
Ia juga mengutip pernyataan anggota Knesset Aryeh Deri, pemimpin partai Shas, bagian dari koalisi yang berkuasa, yang mengatakan bahwa "semua hambatan telah diatasi dan kesepakatan sedang berlangsung."
Ia menambahkan bahwa "sekarang mereka sibuk dengan kata-kata teknis terakhir. Kesepakatan tiga fase, yang akan mulai berlaku pada hari Minggu, mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Pada fase pertama, 33 tawanan Israel akan dibebaskan dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina. Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantung tersebut.