Deretan ambulans di perbatasan Rafah dan Gaza. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 26 March 2025 20:10
Gaza: Israel menolak berkoordinasi untuk mengevakuasi sembilan paramedis di Palestina yang terjebak di Rafah, Gaza selatan. Tim medis tersebut telah terkepung pasukan Israel sejak Minggu, 23 Maret 2025 saat melakukan operasi penyelamatan korban luka.
Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan keprihatinan terhadap tim paramedis tersebut.
"Selama tiga hari terakhir, kami tidak mendapatkan informasi apapun tentang kondisi sembilan anggota tim ambulans kami yang dikepung di Rafah," bunyi pernyataan resmi Bulan Sabit Merah Palestina, dikutip dari Anadolu, Rabu, 26 Maret 2025.
Organisasi ini menuntut Israel bertanggung jawab penuh atas keselamatan para paramedis tersebut.
Penolakan Israel ini terjadi di tengah serangan udara mendadak yang dilancarkan sejak 18 Maret lalu, yang telah menewaskan sekitar 730 warga Palestina dan melukai 1.200 warga lainnya. Angka tersebut terus bertambah meskipun ada kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan yang disepakati Januari lalu.
Total korban tewas warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023 telah melampaui 50.000 jiwa, dengan lebih dari 113.000 lainnya menderita luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak yang menjadi sasaran serangan militer Israel.