Gandeng KP2MI, Kemenperin Buka Peluang Kerja Luar Negeri bagi Mahasiswa

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Dok Kemenperin

Gandeng KP2MI, Kemenperin Buka Peluang Kerja Luar Negeri bagi Mahasiswa

Eko Nordiansyah • 21 March 2025 21:42

Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meningkatkan kualitas tenaga kerja industri yang mahir dan siap untuk berkontribusi, termasuk memenuhi tingginya permintaan untuk pekerja pengelasan.

Selain memaksimalkan penyerapan di dalam negeri, Kemenperin berperan aktif dalam memberikan kesempatan kepada lulusan untuk memiliki pengalaman kerja di luar negeri.

“Sebagai salah satu negara yang memiliki sejarah panjang dalam mendukung industrialisasi di Indonesia, Jepang kini memiliki kebutuhan tenaga kerja di bidang pengelasan yang sangat tinggi. Tentunya ini memerlukan SDM yang kompeten dan bisa berdaya saing global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 21 Maret 2025.

Menperin menjelaskan kedua negara, Indonesia dan Jepang, secara aktif membangun hubungan kerja sama di berbagai sektor, termasuk dalam pengembangan SDM.

Saat ini, Jepang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja di sektor pengelasan untuk mendukung industri otomotif dan perkapalan. Perusahaan dalam bidang ini mencari welder yang memiliki keterampilan serta sertifikasi yang membuktikan kelayakan mereka.

Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani juga mengungkapkan tingginya permintaan untuk keterampilan pengelasan saat melakukan kunjungan kerja dan memberikan kuliah umum di Politeknik ATI Makassar pada 19 Maret 2025.

Selama kunjungan tersebut, Christina menyoroti pentingnya bagi mahasiswa Politeknik ATI Makassar untuk menjadi tenaga kerja terampil dan profesional di luar negeri serta memberikan apresiasi terhadap kenyataan bahwa semua alumni Politeknik ATI Makassar berhasil mendapatkan pekerjaan di sektor industri.
 

Baca juga: 

Kemenperin: Indonesia Sumbang 30% Pekerja Pabrik Nike dan Adidas Global



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Ciptakan SDM berdaya saing global

Pada kesempatan lain, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan menjelaskan bahwa mereka sedang mengembangkan aliran tenaga kerja internasional melalui institusi pendidikan vokasi di bawah naungan Kemenperin.

“Untuk itu, Kemenperin menyusun kebijakan untuk menciptakan SDM berdaya saing global dengan meningkatkan kerja sama luar negeri melalui pelatihan-pelatihan yang bekerja sama dengan negara maju, peningkatan standar kurikulum, sertifikasi internasional, prakerin dan magang di luar negeri, serta kelas industri internasional,” ungkapnya.

Salah satu kelas industri internasional yang telah dibentuk adalah kelas industri Morimitsu Jepang, yang difokuskan pada pelatihan tenaga pengelasan tingkat mahir di Politeknik ATI Makassar, institusi vokasi Kemenperin dengan fokus pada teknologi industri dan manufaktur.

“Program kelas industri ini merupakan program awal pendidikan kelas internasional yang mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri, dalam hal ini ke Jepang, yang diawali dengan pelaksanaan short-term internship bagi mahasiswa,” jelas Masrokhan.

Pada pelaksanaannya, Kemenperin juga didukung oleh Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) yang memiliki tugas memberikan pelindungan bagi pekerja-pekerja migran Indonesia di luar negeri.

Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri menyatakan bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan dua perusahaan dari Jepang, yaitu Morimitsu Industry Co, Ltd dan Asia Afrika Investment (AAI) Co, Ltd, dalam program magang dan penempatan kerja mahasiswa di Jepang di bidang pengelasan (welding) dalam Program Studi Teknik Manufaktur Industri Agro.

Sebanyak 18 mahasiswa telah berpartisipasi dalam program magang jangka pendek di Nagasaki, Jepang, selama dua minggu dari 17 Februari hingga 2 Maret 2025. Para peserta yang diberikan kesempatan itu akan mendukung rekan-rekan mereka dalam beradaptasi saat magang yang dirancang selama satu tahun dimulai pada September 2025.

Basri berharap agar Politeknik ATI Makassar dapat menyusun dan melaksanakan program ini dengan efektif sehingga mahasiswa mereka memperoleh pengalaman internasional sekaligus meningkatkan kemampuan dan daya saing. (Avifa Aulya Utami Dinata)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)