Dedi Mulyadi Sempat Larang Pesta Makan Gratis Pernikahan Anaknya

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dokumentasi/ Media Indonesia

Dedi Mulyadi Sempat Larang Pesta Makan Gratis Pernikahan Anaknya

Media Indonesia • 19 July 2025 14:43

Garut: Pesta rakyat makan gratis pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra, anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina, sekaligus putri Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto di Kawasan Pendopo Alun-alun Lapang Oto Iskandar Dinata berakhir tragis. Kericuhan terjadi pada Jumat siang, 18 Juli 2025 itu menyebabkan 26 orang pingsan dan luka-luka termasuk 3 meninggal.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan sudah melarang sebelum kejadian makan gratis untuk masyarakat Garut dan hanya menyetujui kegiatan pertama pelaksanaan akad dan resepsi, kedua malam Jumat tidak ada kegiatan dan hari Jumat kegiatan undangan kepala desa sore, kemudian malamnya kegiatan pagelaran seni.

"Pesta makan gratis bersama memang saat di Pakuan sudah dua kali melarang agar tidak digelar lantaran melihat warga tidak bisa diperediksi. Biasanya mereka bawa satu menjadi tiga dan kegiatan ini tidak tahu, saya harus bertanggung jawab sebagai anak dan menantu," kata Dedi dalam keterangan pers, Sabtu, 19 Juli 2025.

Baca: Korban Tewas di Acara Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Akibat Kehabisan Oksigen
 

Dedi mengatakan sebagai bentuk empati tanggung jawab moral terhadap keluarga memastikan semua anak kehilangan orang tuanya dari peristiwa tersebut menjadi anak asuh dan menanggung seluruh biaya hidup. Namun setiap keluarga korban mendapat kompensasi yang layak dari pribadinya dan keluarga besar mempelai.

"Bantunan yang diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada tiga orang korban meninggal bersumber dari kedua mempelai Maula Akbar Mulyadi Putra- Luthfianisa Putri Karlina merupakan Wakil Bupati Garut sekaligus menantu, telah mendatangi keluarga para korban untuk menyerahkan santunan. Kedua mempelai memberikan santunan Rp100 juta, saya pribadi tambah Rp150 juta dan totalnya Rp250 juta untuk setiap kepala keluarga," jelasnya.

Menurutnya biaya penanganan petugas di RSUD Dr Slamet masih ada delapan orang harus mendapat perawatan hingga seluruh biaya perawatan ditanggung secara pribadi tanpa mengunakan anggaran pemerintah Kabupaten Garut. Namun bantuan tunai diberikan langsung kepada pasien sebagai bentuk dukungan atas penghasilan yang terhenti selama masa perawatan.

"Korban yang masih mendapat perawatan di RSUD Dr Slamet, karena mereka tidak bisa bekerja saat menjalani perawatan dan kami berikan masing-masing Rp10 juta sebagai bentuk bantuan langsung. Akan tetapi, semua biaya pengobatan tanggung pribadi dan tidak pakai dana pemerintah," paparnya.

Sebelumnya pesta rakyat makan gratis pernikahan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina-Maula Akbar Mulyadi Putra, anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, digelar kawasan pendopo di Alun-alun Lapangan Oto Iskandar Dinata, Kabupaten Garut berubah menjadi tragedi. Kejadian itu terjadi, Jumat (18/7) sekitar pukul 13.00 WIB menyebabkan 3 meninggal, belasan orang luka-luka dan pingsan terinjak.

Puncak pesta pernikahan yang dilakukan pada malam ini, keluarga besar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengambil keputusan tegas membatalkan sebagai bentuk penghormatan terhadap korban dan keluarga serta untuk mencegah potensi keramaian lebih lanjut. Penyediaan layanan medis di tempat selama rangkaian acara, serta koordinasi intensif dengan pihak kepolisian dan pihak keluarga korban.

Kericuhan yang terjadi menyebabkan tragedi 3 orang meninggal yakni Vania Aprilia, 8, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Dewi Jubaedah, 61, warga Jakarta Utara dan anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri, 39. Kejadian tersebut, tiga orang meninggal langsung dilarikan ke RSUD Dr Slamet dan RSU Guntur bersama belasan orang untuk mendapat perawatan medis.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)