Ilustrasi. Foto: dok MI/Atet Dwi.
Jakarta: Pasar apartemen sewa di Jakarta mencatat tambahan pasokan sekitar 240 unit baru. Konsultan properti Knight Frank Indonesia menilai, pada semester I 2025 pasokan baru di wilayah kawasan CBD Kuningan sebanyak 10.290 unit menjadi sinyal positif di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“Bertambahnya suplai baru ini, dinilai menjadi indikasi positif pasar sewa apartemen, kendati di tengah ketidakpastian ekonomi secara global,” kata Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat secara daring dikutip Minggu, 24 Agustus 2025.
Knight Frank mencatat, suplai baru diproyeksikan terus masuk ke pasar hingga tahun 2027. Namun, penambahan pasokan ini tidak sepenuhnya diimbangi dengan permintaan.
“Penambahan pasokan tidak dibarengi dengan permintaan, khususnya pada tipe apartemen servis yang terpantau sedikit melambat. Hal ini disinyalir merupakan konsekuensi dari masuknya beberapa proyek baru di awal tahun,” ujar Syarifah.
Meski begitu, kalangan ekspatriat Asia, terutama dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, masih mendominasi permintaan unit apartemen sewa, khususnya di kawasan CBD dan Prime Non-CBD Jakarta.
(Kawasan SCBD. Foto: dok Pengelola Kawasan SCBD)
Selain itu, peluang pertumbuhan juga terbuka di kawasan timur seiring ekspansi industri.
“Potensi peluang untuk serviced apartment juga terbuka di sekitar koridor timur Jakarta, seiring dengan pergeseran sebaran kawasan industri ke Purwakarta, Subang, dan Kertajati. Dengan demikian, permintaan terhadap jenis akomodasi tersebut diprediksi akan meningkat,” tambahnya.
Knight Frank juga menyoroti tren short-stay apartemen yang kian diminati sebagai alternatif hotel. Kedekatan lokasi apartemen dengan pusat hiburan dan komersial disebut menjadi pendorong tingginya okupansi pada segmen tersebut.
Harga sewa mengalami perbaikan
Sepanjang Semester I 2025, rata-rata tingkat penyewaan apartemen sedikit terkoreksi ke angka 65,56 persen. Namun, harga sewa menunjukkan perbaikan.
“Rerata harga sewa ini mengalami perbaikan dengan indikasi kenaikan tahunan sebesar 0,9 persen secara tahunan (yoy). Setidaknya, 11 persen proyek apartemen menaikkan harga sewa dari semester sebelumnya,” ungkap Syarifah.
Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip menegaskan prospek pasar apartemen sewa tetap dinamis hingga beberapa tahun ke depan. Ia memproyeksikan pasokan baru hingga 2027 menunjukkan bahwa performa pasar apartemen sewa terus dinamis.
“Didukung permintaan yang cukup stabil dari ekspatriat. Keunggulan lokasi dan layanan prima menjadi nilai tambah apartemen sewa yang perlu dioptimalkan untuk memperluas pasar, tidak hanya ekspatriat, tetapi juga pasar domestik profesional yang potensial, seperti para digital nomad,” pungkasnya.