Kepala DPMPTSP Kota Bontang, Muhammad Aspiannur. Istimewa
Bontang: Pemerintah Kota Bontang meluncurkan kemitraan antara Koperasi Merah Putih dengan pelaku usaha besar dan UMKM lokal. Langkah ini menjadikan Bontang sebagai kota pertama di Kalimantan Timur, bahkan di Indonesia, yang mengimplementasikan model kolaborasi ekonomi tersebut.
Terobosan ini diinisiasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang sebagai bentuk konkret pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin keenam yang menekankan pemberdayaan koperasi dan UMKM sebagai penggerak ekonomi rakyat.
Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, mengatakan kemitraan tersebut lahir dari kesadaran akan pentingnya pemerataan manfaat ekonomi. Selama ini, masuknya investasi besar di Bontang belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat kecil dan pelaku usaha lokal.
“Kami ingin mengubah pola lama. Investasi besar harus memberi manfaat langsung kepada rakyat kecil. Koperasi Merah Putih menjadi penghubung konkret antara industri besar dan UMKM lokal,” ujar Aspiannur.
Perkuat Ekosistem Ekonomi Lokal
Koperasi Merah Putih telah diresmikan secara serentak di 15 kelurahan di Kota Bontang. Koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keuangan rakyat, tetapi juga berperan sebagai jembatan bisnis antara perusahaan besar dan pelaku UMKM.
Melalui kemitraan tersebut, koperasi berperan dalam pembinaan, pengadaan, hingga distribusi produk lokal. UMKM yang tergabung di dalamnya memperoleh akses pasar yang lebih luas, pendampingan usaha, serta peluang untuk menjadi bagian dari rantai pasok industri besar di Bontang.
“Kami ingin koperasi tidak lagi hanya sekadar nama. Ia harus hidup dan menghidupkan. Melalui kemitraan dengan usaha besar, koperasi menjadi wadah pemberdayaan nyata bagi masyarakat,” tegas Aspiannur.
Implementasi Asta Cita di Daerah
Kemitraan ini disebut sebagai bentuk sinergi nyata antara kebijakan nasional dan daerah. Dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, pemberdayaan koperasi dan UMKM menjadi prioritas utama untuk memperkuat fondasi ekonomi rakyat.
Langkah Bontang dianggap sebagai contoh implementasi di tingkat daerah bagaimana kebijakan nasional dapat diterjemahkan menjadi aksi lokal yang berdampak langsung.
“Kemitraan ini akan menciptakan efek berganda — meningkatkan produktivitas, memperluas lapangan kerja, serta memperkuat ekonomi berbasis komunitas,” kata Aspiannur.
Kota Kolaborasi
Pemerintah Kota Bontang menilai gerakan ini bukan hanya strategi ekonomi, melainkan juga transformasi sosial yang menegaskan perubahan arah pembangunan daerah.
“Sinergi antara usaha besar, koperasi, dan UMKM diharapkan menjadi model pembangunan ekonomi berkelanjutan dan berkeadilan. Kemitraan kuat, ekonomi hebat,” tutur Aspiannur.
Ia menambahkan, kemitraan ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi Wali Kota Bontang untuk menjadikan daerah tersebut sebagai kota yang bertransformasi dari kota industri menuju kota kolaborasi.
“Kekuatan ekonomi rakyat bersatu dengan kekuatan industri, membentuk Bontang yang maju, mandiri, dan sejahtera,” ujarnya.