Dinkes Kota Tangerang Deteksi 7 Warga Suspek Penyakit Kencing Tikus

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni.

Dinkes Kota Tangerang Deteksi 7 Warga Suspek Penyakit Kencing Tikus

Hendrik Simorangkir • 28 February 2025 11:49

Tangerang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mendeteksi terdapat tujuh kasus suspek leptospirosis atau penyakit kencing tikus di wilayah Kecamatan Batuceper, Jatiuwung dan Neglasari. Ketujuh kasus tersebut saat ini tengah ditangani.

Diketahui, leptospirosis merupakan penyakit yang penularannya melalui tikus melalui urine yang terinfeksi, melalui invasi mukosa atau kulit yang tidak utuh. Infeksi dapat terjadi dengan kontak langsung atau melalui kontak dengan air atau tanah yang tercemar atau terkontaminasi bakteri leptospira.

"Saat ini tujuh kasus suspek leptospirosis sudah ditangani sesuai aturan. Melalui Puskesmas setempat juga telah dilakukan screening kasus leptospirosis yang melibatkan dokter, perawat dan analis kesehatan," ujar Kepala Dinkes Kota Tangerang, Dini Anggraeni, Jumat, 28 Februari 2025.

Dini menuturkan, kasus ini harus diwaspadai seluruh warga Kota Tangerang, karena penularannya melalui tikus. Masyarakat Kota Tangerang diminta maksimal menjaga lingkungan di rumah maupun wilayah sekitar tempat tinggalnya.
 

Baca: Satpol PP Kota Malang Sita Ratusan Botol Miras Jelang Ramadan

"Penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira ini dapat menyerang siapa saja yang terpapar urine atau darah hewan terinfeksi, salah satunya adalah tikus. Kebersihan lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya untuk mengurangi risiko penyakit leptospirosis ini," jelasnya.

Penyakit ini tersebar di seluruh dunia, dengan perkiraan kejadian tahunan sebesar 1,03 juta kasus dengan 58.900 kematian. Insiden yang tinggi ditemukan di negara dengan iklim tropis dan sub-tropis, khususnya di negara-negara kepulauan dengan curah hujan dan potensi banjir yang tinggi.

"Gejala klinis leptospirosis pada manusia mirip dengan penyakit demam akut lain, seperti demam typhoid, dengue dan malaria. Apabila tidak segera diobati, dapat menyebabkan gejala berat dan gagal organ," katanya.

Dini menambahkan, 39 puskesmas di Kota Tangerang dapat menangani kasus leptospirosis dengan tenaga kesehatan dan fasilitas yang memadai. "Dengan itu, masyarakat Kota Tangerang tak perlu ragu melakukan pemeriksaan jika gejala mulai terasa. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat tertangani dan risiko terparah dapat diminimalisir dengan maksimal," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)