Diplomat asing yang mengunjungi Tepi Barat. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 23 May 2025 11:43
Jakarta: Indonesia mengecam keras penembakan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap para diplomat dalam kunjungan resmi di Tepi Barat, Palestina, pada 21 Mei.
“Insiden ini sekali lagi menunjukkan sikap Israel yang sama sekali mengabaikan hukum internasional, sebuah ketidakadilan yang setiap hari dialami rakyat Palestina di Tanah Air mereka,” ujar Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataannya di X, Jumat 23 Mei 2025.
“Pengabaian hukum internasional seperti ini adalah akibat dari impunitas yang telah dinikmati Israel selama bertahun-tahun,” tegas pihak Kemenlu RI.
Indonesia pun mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel agar mematuhi hukum internasional, menghentikan kekerasan, dan mengakhiri pendudukan ilegal di Palestina.
Sebuah video insiden yang beredar menunjukkan anggota lawatan diplomatik tersebut berbicara ke arah kamera di dekat sebuah gerbang kuning besar. Kemudian, suara tembakan terdengar saat mereka bergegas meninggalkan gerbang dan berputar di sudut jalan. Dalam satu video, dua tentara terlihat mengarahkan senjata ke arah para diplomat.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa kelompok tersebut "menyimpang" dari rute yang disetujui dan tentara melepaskan tembakan peringatan untuk membuat kelompok tersebut menjauh dari area yang tidak diizinkan untuk dikunjungi. Pihaknya juga melaporkan bahwa tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa situasi tersebut tidak dapat diterima dan duta besar Israel untuk Prancis pun telah dipanggil untuk menjelaskannya. Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, mengatakan juga bahwa ia meminta duta besar Israel di Italia terkait insiden tersebut.
Mantan diplomat Kanada, Colin Robertson, mengkhawatirkan keselamatan para diplomat yang tidak terjamin ketika pergi untuk mengamati daerah pertempuran.