Dubes Jepang Yasushi Masaki (kanan) bersama Perwakilan UNICEF di Indonesia, Maniza Zaman. Foto: Kedubes Jepang
Fajar Nugraha • 26 February 2025 11:48
Jakarta: Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasushi Masaki bersama dengan Perwakilan UNICEF di Indonesia, Maniza Zaman menandatangani dan melaksanakan pertukaran dokumen di Kedutaan Besar Jepang mengenai Proyek Bantuan Hibah 2024 (Kerja Sama Organisasi Internasional) “Program Kerja Sama dengan UNICEF untuk Meningkatkan Pembelajaran, Gizi, dan Kualitas Hidup Anak-Anak di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua”.
Proyek kerja sama dengan UNICEF ini merupakan program distribusi makanan gratis dan pendidikan yang akan dilangsungkan selama dua tahun dimulai pada April 2025, sebagai tanggapan atas permintaan dari Badan Gizi Nasional.
Penyediaan makanan bergizi dan hemat biaya direncanakan akan dimulai sekitar Juli 2025 melalui dapur pusat yang akan dibangun oleh Pemerintah Indonesia di Biak, Provinsi Papua, dan melalui para juru masak dan ahli gizi yang akan dikerahkan oleh Pemerintah Indonesia.
“Program ini akan memberikan dukungan pemberian makan dan pembelajaran dasar untuk 2.500 anak,” ujar Dubes Yasushi, seperti dikutip dari keterangan Kedubes Jepang di Jakarta, Rabu 26 Februari 2025.
“Selain itu, program ini akan menyediakan saran dari spesialis gizi UNICEF untuk para ahli gizi dan juru masak yang dikerahkan oleh Pemerintah Indonesia. Proyek ini juga akan memberikan dukungan pembelajaran termasuk kesadaran gizi kepada petugas kesehatan dan orang tua anak, serta meningkatkan penyediaan makanan di sekolah dan kualitas pendidikan kepada guru dan pejabat pemerintah,” imbuh Dubes Yahushi.
Perangkat pendidikan gizi juga akan dikembangkan untuk digunakan di seluruh Indonesia. Biaya proyek ini meliputi biaya bahan makanan untuk makanan sekolah selama satu tahun, biaya tenaga ahli gizi dari UNICEF, dan biaya pelatihan untuk kepala sekolah dan guru setempat mengenai pendidikan gizi dan isu-isu terkait lainnya.
Pelaksanaan proyek ini diharapkan dapat meningkatkan gizi dan kualitas hidup anak-anak, sehingga dapat memperbaiki situasi stunting dan kekurangan gizi di kalangan anak-anak Indonesia.
Seperti yang diungkapkan oleh Perdana Menteri Bapak Ishiba pada Pertemuan Tingkat Tinggi Jepang-Indonesia pada Januari tahun ini, Pemerintah Jepang ingin menanggapi keinginan Presiden Prabowo untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak Indonesia, dan ingin bekerja sama dengan memanfaatkan pengalaman Jepang.
?Proyek ini merupakan bagian dari kerja sama Jepang untuk mendukung pembentukan sistem makanan sekolah di Indonesia. Selain mengirimkan tenaga ahli ke Indonesia, Jepang juga telah melaksanakan proyek pengembangan pelabuhan perikanan, fasilitas pembekuan, dan pasar ikan di enam pulau terpencil melalui bantuan hibah JICA yang berkontribusi pada kenaikan hasil tangkapan ikan di pelabuhan perikanan Biak yang telah selesai dibangun pada Oktober 2021.
Makanan sekolah di Jepang secara aktif mempromosikan produksi lokal untuk konsumsi lokal, dan kedua proyek ini bekerja sama untuk memanfaatkan ikan dari pelabuhan perikanan Biak, yang kaya akan protein dan nutrisi lainnya, untuk makanan di dapur pusat.