Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dok: Kementerian Keuangan
Jakarta: Jelang HUT ke-80 RI, perjuangan menjaga kedaulatan bangsa terus hidup melalui sosok-sosok perempuan inspiratif. Indonesia juga berhasil melahirkan tak sedikit nama perempuan hebat dalam usia ke-80 kemerdekaan.
Berikut profil sejumlah nama perempuan hebat yang berkontribusi nyata dalam pembangunan negeri dari berbagai bidang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dok: Kementerian Keuangan
Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan terlama Indonesia (2005-2010; 2016-sekarang) ini menjadi lama dipercaya sebagai penjaga stabilitas ekonomi nasional. Sebelum diminta Presiden ke-7 Joko Widodo memintanya kembali ke Indonesia, ia menjabat sebagai Managing Director World Bank (2010-2016), mengawasi operasi di 74 negara dan memimpin Advisory Council on Gender and Development.
Kebijakan fiskalnya menyelamatkan 28 juta UMKM selama pandemi melalui PEN senilai Rp744 triliun. World Government Summit 2023 menganugerahinya "Best Minister" berkat reformasi pajak digital yang memangkas biaya logistik 27%.
Mantan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Metrotvnews.com/Marcheilla Ariesta
Retno Marsudi
Diplomat yang memecahkan rekor setelah menjadi
perempuan pertama Indonesia saat menjadi Menteri Luar Negeri, bahkan untuk dua periode pemerintahan (2014-2019 dan 2019-2024). Pada 2020, ia terpilih sebagai Presiden Dewan HAM PBB, satu-satunya perempuan Asia yang memimpin lembaga itu.
Gelar Royal Norwegian Order of Merit dari Kerajaan Norwegia disematkan kepada Retno pada 2011. Visinya memperkuat diplomasi ekonomi membuka pasar ekspor untuk 5.000 UMKM Indonesia ke Eropa bahkan sudah diakui dunia.
.jpg)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Foto: Medcom.id/Amaluddin
Tri Rismaharini
Alumni Arsitektur ITS Surabaya ini memimpin transformasi Kota Surabaya selama dua periode sebagai wali kota. Kebijakan inovasinya menyulap kota industri menjadi kawasan hijau berkelanjutan.
Prestasinya mengantarkan Surabaya meraih ASEAN Sustainable Urbanisation Award 2021. Forbes menobatkannya sebagai salah satu "10 Perempuan Paling Inspiratif di Dunia" pada 2013 berkat model kepemimpinan yang merakyat.
.jpg)
Najwa Shihab saat membawakan acara Mata Najwa. Foto: MI/Rommy Pujianto
Najwa Shihab
Jurnalis
perempuan lulusan Hukum UI dan Melbourne University ini kemudian bergabung dengan Metro TV, televisi berita swasta pertama di Indonesia, membangun program Mata Najwa sebagai ruang dialog kritis masalah kebangsaan. Dedikasi Najwa Shihab pada jurnalisme investigasi mengangkat isu marginal ke permukaan nasional.
Dedikasi Najwa diganjar tiga penghargaan Asian Television Awards (2007, 2009, 2011) dan menjadi bukti komitmennya menegakkan demokrasi. Kini, melalui platform Narasi, ia terus mendorong literasi media generasi muda.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Foto: Istimewa
Susi Pudjiastuti
Menteri Kelautan periode 2014-2019 ini mengguncang dunia maritim dengan kebijakan tegas penenggelaman kapal pencuri ikan. Langkah heroik Susi Pudjiastuti itu ditaksir menyelamatkan 6.000 ton ikan nasional per tahun.
Meski putus SMA, ia membangun maskapai Susi Air dari nol dengan hanya modal 1 pesawat pada 2004. Kini armadanya melayani 200 rute, hingga ke daerah terpencil, sekaligus memberdayakan ekonomi nelayan lokal.
Di tengah semangat HUT ke-80 RI bertema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera", keenam orang nama tersebut membuktikan perempuan Indonesia mampu memimpin terobosan di berbagai bidang. Kontribusi ini menjadi pilar penting menuju visi Indonesia Emas 2045.
Prof (HCUA) Carina Cutra Dewi Joe BSc MSc PhD saat dinobatkan menjadi Guru Besar Kehormatan Universitas Airlangga (Unair). Dok: Unair
Carina Citra Dewi Joe
Carina Citra Dewi Joe, sang peneliti senior di Universitas Oxford, menjadi otak pengembangan formula stabil vaksin AstraZeneca. Risetnya menyelamatkan 3 miliar dosis vaksin dari kerusakan suhu selama distribusi global.
Sebagai Guru Besar Universitas Airlangga, ia memimpin pusat riset bioteknologi yang melatih 120 peneliti muda Indonesia. Kolaborasinya dengan BPOM mempercepat sertifikasi 8 vaksin lokal pada 2023.
(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)
Pengerjaan artikel berita ini melibatkan peran kecerdasan buatan (artificial intelligence) dengan kontrol penuh tim redaksi.