IDI Sebut Kecil Kemungkinan Vaksin mRNA Picu Kanker

Ilustrasi. Medcom

IDI Sebut Kecil Kemungkinan Vaksin mRNA Picu Kanker

Ficky Ramadhan • 12 August 2025 18:23

Jakarta: Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Iqbal Mochtar menilai kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) merupakan hal wajar. Sejak dulu setiap munculnya varian vaksin baru, pasti timbul kekhawatiran di masyarakat.

"Saya kira kalau masyarakat khawatir itu merupakan hal yang biasa ya. Jadi kekhawatiran tentang vaksin ini bukan merupakan hal yang baru. Jadi sejak dulu, bahkan ketika mulai diperkenalkan vaksin-vaksin untuk anak-anak, itu memang kekhawatiran itu ada dan itu berlangsung sampai sekarang," kata Iqbal saat dihubungi, Selasa, 12 Agustus 2025.

Iqbal mengatakan wajar jika masyarakat memiliki kekhawatiran, apalagi vaksin mRNA terkait dengan covid-19, virus yang sebelumnya memicu pandemi global.

Namun, dia menegaskan berdasarkan pertimbangan ilmiah, tidak ada bukti yang menunjukkan vaksin tersebut dapat menyebabkan efek samping, seperti kanker atau antiprotein penekanan tumor.

"Kalau kita berdasarkan pada pertimbangan ilmiah, sebenarnya tidak ada bukti yang memadai untuk mengatakan bahwa vaksin ini menyebabkan kanker. Karena proses vaksin ini memang dibuat sedemikian rupa, sehingga dia tidak masuk ke dalam sel dan merubah struktur DNA. Sementara kanker itu sendiri kan terjadi akibat perubahan struktur DNA,” jelas Iqbal.

Baca Juga: 

IDI Bantah Indonesia Jadi 'Kelinci Percobaan' Vaksin TBC Buatan Bill Gates

Dia menambahkan vaksin mRNA tidak memicu perubahan DNA, sehingga kemungkinan memicu kanker sangat kecil. Dia mendorong agar pengamatan terhadap vaksin tersebut dapat terus dilakukan.

"Tidak ada salahnya kalau terus dilakukan surveillance ya, jadi dilakukan pengamatan jangka pendek maupun jangka panjang untuk melihat apakah memang ada peningkatan tren kanker setelah penggunaan vaksin ini atau tidak," ucap Iqbal.

Dia menjelaskan hasil pengamatan baru akan diketahui setelah beberapa tahun ke depan. Sehingga, sampai saat ini tidak ada bukti yang mendukung, vaksin ini bisa menyebabkan kanker.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)