Kebijakan Visa Picu Penurunan Tajam Jumlah Mahasiswa Internasional di AS

Aktivitas di salah satu universitas di Amerika Serikat. (Anadolu Agency)

Kebijakan Visa Picu Penurunan Tajam Jumlah Mahasiswa Internasional di AS

Muhammad Reyhansyah • 18 November 2025 11:10

Washington: Jumlah mahasiswa internasional yang baru mendaftar di perguruan tinggi dan universitas Amerika Serikat (AS) turun 17 persen pada musim gugur ini, menurut sebuah laporan yang mengaitkan tren tersebut dengan pembatasan visa pelajar dan kebijakan lain yang diterapkan pemerintahan Donald Trump.

Dari institusi yang melaporkan penurunan mahasiswa baru, 96 persen menyebut kekhawatiran terkait proses permohonan visa sebagai penyebab utama, sementara 68 persen menyoroti dampak pembatasan perjalanan, demikian temuan lembaga nirlaba Institute of International Education (IIE) yang mengumpulkan data dari 825 kampus di seluruh AS.

Sebagai bagian dari pengetatan pengawasan imigrasi legal, pemerintahan Trump menerapkan sejumlah kebijakan yang ditujukan kepada mahasiswa internasional, termasuk upaya membatasi jumlah mereka di kampus-kampus AS. 

Dikutip dari TRT World, Selasa, 18 November 2025, Departemen Luar Negeri juga memberi wewenang kepada pejabat konsuler untuk meminta pemohon visa membuka akun media sosial mereka guna mengidentifikasi potensi ancaman terhadap Amerika Serikat. Beberapa visa pelajar telah dicabut, sementara pemohon visa baru menghadapi penundaan.

Dalam pernyataan resmi, juru bicara Gedung Putih Anna Kelly mengatakan Presiden Donald Trump “memperkuat program visa negara kami untuk menempatkan keamanan nasional Amerika sebagai prioritas.” Perwakilan Departemen Pendidikan belum memberikan komentar.

Banyak kampus yang disurvei melaporkan bahwa waktu tunggu panjang serta jeda sementara penerbitan visa awal tahun ini turut memengaruhi kemampuan mahasiswa internasional untuk memperoleh izin studi. Laporan tersebut juga menyebut bahwa kekhawatiran terkait proses pengajuan visa, termasuk penundaan dan penolakan, telah lama menjadi faktor utama penurunan pendaftaran mahasiswa dari luar negeri.

Menurut perkiraan NAFSA: Association of International Educators, sekitar 1,2 juta mahasiswa internasional menempuh pendidikan di AS pada tahun akademik 2024–2025. Mereka menyumbang sekitar US$55 miliar bagi perekonomian AS per 2024, berdasarkan data Biro Analisis Ekonomi.

Sebagian besar mahasiswa internasional tidak memenuhi syarat bantuan biaya pendidikan dan membayar biaya kuliah penuh, menjadikan mereka sumber pendapatan penting bagi institusi yang tengah menghadapi penurunan pendaftaran domestik, kenaikan biaya operasional, serta pemotongan pendanaan pemerintah.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa 29 persen institusi mencatat peningkatan mahasiswa internasional baru, 14 persen tetap stabil, dan 57 persen mengalami penurunan. Mayoritas kampus melaporkan penurunan pendaftar baru dari India, kelompok mahasiswa asing terbesar di pendidikan tinggi AS yang dinilai menjadi pendorong utama penurunan nasional.

Baca juga:  Columbia University Skors Mahasiswa Pro-Palestina, Beberapa Dicabut Gelarnya

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)