Foto mobil ambulans di Prey Chan. (via Fresh News Asia)
Riza Aslam Khaeron • 12 November 2025 18:41
Phnom Penh: Kamboja menuduh militer Thailand telah menembaki warga sipil di wilayah perbatasan, menyebabkan sedikitnya lima orang terluka pada Rabu, 12 November 2025.
Insiden terjadi di desa Prey Chan, Provinsi Banteay Meanchey, di tengah meningkatnya ketegangan perbatasan antara kedua negara setelah Thailand menangguhkan pelaksanaan kesepakatan damai yang didukung oleh Amerika Serikat.
Melansir France24, Menteri Informasi Kamboja Neth Pheaktra mengatakan, "Tentara Thailand menembaki warga sipil," dan mengutip data dari otoritas lokal yang menyebutkan setidaknya lima orang mengalami luka tembak.
Kementerian Informasi Kamboja juga membagikan foto dan video yang diklaim menunjukkan korban luka, termasuk seorang pria yang dirawat di ambulans dengan kaki berdarah. Namun, AFP tidak dapat memverifikasi keaslian gambar-gambar tersebut.
Berdasarkan pernyataan resmi pemerintah Provinsi Banteay Meanchey menyebutkan bahwa pada pukul 15.50 waktu setempat, tentara Thailand menembak ke arah warga Kamboja yang sedang berlindung di tenda karet di wilayah kedaulatan Kamboja, tepatnya di desa Prey Chan, Komune Ôb Tâl, Distrik Ôdœo.
Disebutkan bahwa satu warga sipil tewas dan tiga lainnya luka-luka.
Pernyataan itu juga menuding Thailand melanggar "Joint Statement on the Peace Agreement between Cambodia and Thailand" yang ditandatangani pada 26 Oktober 2025, dan disaksikan oleh Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, serta Presiden ASEAN.
Seorang warga desa lokal, Hul Malis, juga mengonfirmasi adanya penembakan melalui sambungan telepon.
| Baca Juga: Ranjau Lukai Tentara, Thailand Tangguhkan Kesepakatan Damai dengan Kamboja |