Percepatan Transisi Energi di Indonesia Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Ilustrasi transisi energi. Foto: Medcom.id.

Percepatan Transisi Energi di Indonesia Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Arif Wicaksono • 13 July 2023 17:58

Tangerang: Kolaborasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan menjadi krusial untuk mempercepat transisi energi di Indonesia melalui beragam inisiatif strategis dan program. Apalagi, Indonesia telah berkomitmen mengurangi efek gas rumah kaca, baik dengan usaha sendiri, maupun dengan dukungan dunia internasional. Indonesia juga berkomitmen mencapai target net zero emission pada 2060.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menambahkan, saat ini, inisiatif nasional dan global untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan sudah diimplementasikan untuk membantu Indonesia beralih ke energi bersih. Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 31,89 persen pada 2030 melalui upaya sendiri atau 43,2 persen dengan dukungan internasional.

Indonesia juga telah berkomitmen untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Sebagai langkah konkrit pemenuhan komitmen tersebut, pada Februari 2023, Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia dibentuk di bawah Kementerian ESDM dengan dukungan dari Kemenko Marves untuk mendefinisikan program-program akselerasi transisi energi.

“Kementerian ESDM juga berkomitmen untuk memajukan ekonomi energi baru melalui peraturan. Contohnya, Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2020 yang mengubah BPP based pricing ke ceiling price-based pricing yang memberikan ruang kesempatan untuk pengembang untuk menetapkan tarif sesuai dengan target bisnis," katanya dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 13 Juli 2023.

Indonesia, lanjut Arifin, juga berkomitmen untuk menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru dan menetapkan pathways untuk mencapai target emisi sektor energi pada 2030 dalam skenario karbon rendah dari long-term strategy for low carbon and climate resilience 2050 (LTS-LCCR).

Inovasi dan membangun sumber energi alternatif melalui proyek-proyek baru sambil berinvestasi dalam pengembangan teknologi baru menjadi langkah strategis mencapai target Indonesia dalam proyek transisi energi.

“Setiap orang di ruangan ini memainkan peranan penting dalam membentuk perjalanan bangsa. Hanya dengan bersama-sama kita akan mencapai tujuan tersebut, bukan hanya untuk meng dekarbonisasi negara kita dan memenuhi janji-janji kita, tetapi juga untuk menciptakan pertumbuhan baru dalam ekonomi energi baru,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan, dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia, dibutuhkan usaha berkoordinasi antara seluruh pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah, swasta, BUMN, akademisi, maupun organisasi masyarakat sipil.

Pemerintah memiliki peranan penting dalam mendorong implementasi dan penegakan kebijakan penting yang dapat membantu mempercepat transisi energi. Pembiayaan publik dan swasta harus segera dimobilisasi untuk diterapkan secara besar-besaran guna mengakselerasi pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

“METI menyediakan wadah untuk bertukar pikiran tentang isu-isu strategis yang akhirnya diharapkan dapat berkontribusi menyediakan solusi, advokasi, dan edukasi dalam rangka mengakselerasi pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)