Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Tulungagung: Para pengguna digital seringkali tak peduli terhadap pentingnya melindungi data pribadi dalam transaksi daring. Padahal, pengabaian terhadap pengamanan data pribadi dapat memicu terjadinya kebocoran data ke tangan yang tidak berhak. Di tangan pelaku kriminal siber, data disalahgunakan untuk melancarkan kejahatan.
"Cara melindungi data pribadi yang pertama saat transaksi daring ialah, jangan melakukannya di situs yang tak dipercaya," ujar Wakil Ketua RTIK Tulungagung sekaligus Direktur Sigma Tulungagung Mochamad Ismanu Roziqi, dalam diskusi literasi digital yang digelar Kominfo, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 4 Juni 2023.
Dalam diskusi luring bertajuk 'Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online', Roziqi menjelaskan, pentingnya melakukan transaksi di situs yang kredibel, yakni dapat terhindar dari kejahatan siber seperti phising, fraud, dan lainnya.
"Situs yang kredibel umumnya memiliki tanda kunci atau gembok pada bagian kiri alamat situs saat dibuka. Lalu, menggunakan https:// dan berwarna hijau. Jika kedua hal itu muncul, maka koneksinya aman dan situs bisa dikatakan kredibel," urai Roziqi.
Kemudian, untuk melindungi data pribadi, menurut Roziqi, gunakan kode PIN dan password yang unik, hindari pemakaian wifi publik, dan log out dari situs e-commerce saat selesai transaksi, meskipun itu menggunakan perangkat sendiri. Tujuannya agar akun beserta data penting pribadi didalamnya tidak jadi sasaran empuk para peretas.
"Begitu juga, jangan pernah membagikan PIN maupun kode atau sandi milik Anda, termasuk kode OTP untuk otentikasi akun saat masuk. Terakhir gunakan fitur keamanan tambahan, seperti two factor autentication, biometric protection, atau face recognition," jelas Roziqi.
Dari perspektif kecakapan digital, Pelatih Pusdiklatcab Tulungagung Subaweh menyebut pentingnya pengenalan terhadap metode pembayaran. Menurutnya metode pembayaran di era digital kini banyak menggunakan dompet digital atau e-wallet.
"Secara umum, dompet digital sebagai aplikasi elektronik kini banyak digunakan untuk transaksi secara daring melalui telepon pintar. Lalu, pembayaran menggunakan kartu kredit, kartu debit, debit visa, transfer bank, rekening bersama virtual account, dan cash on delivery. Apapun caranya, penting waspada dan hati-hati,” tegas Subaweh.
Sementara dari kacamata keamanan digital, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kabupaten Tulungagung Isna Noviningtyas mengajak pengguna digital untuk lebih memahami kompetensi keamanan digital terkait perangkat, identitas, maupun penipuan digital.
"Adapun tips aman berbelanja daring antara lain periksa identitas ulasan produk, jangan beri banyak informasi, pastikan keaslian foto barang, belanja di situs online terpercaya, jangan membeli bila terlalu bagus dan murah, pastikan pembayaran secara aman, gunakan jasa pengiriman terpercaya, dan minta rekomendasi ke teman atau kerabat,” urai Isna.
Sejak dua tahun silam, Kominfo aktif menyelenggarakan program nasional untuk meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024. Program Indonesia #MakinCakapDigital membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #Makin Cakap Digital (IMCD). IMCD diinisiasi Kominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Tahun ini, program IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.