Masa Depan Ketahanan Pangan di Indonesia Didorong Melalui Inovasi Berkelanjutan

Director of Communications Nestlé Zone AOA Cristina Macina. Istimewa

Masa Depan Ketahanan Pangan di Indonesia Didorong Melalui Inovasi Berkelanjutan

Whisnu Mardiansyah • 21 November 2025 22:21

Jakarta: Masa depan ketahahan pangan di Indonesia dimulai dengan pangan berkelanjutan dan menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sehat. Melalui penerapan praktik berkelanjutan ketersediaan pangan dan keberlanjutan lingkungan

Director of Communications Nestlé Zone AOA Cristina Macina menyampaikan ketahanan pangan bisa diimplementasikan dengan menyediakan makanan dan minuman yang bergizi, dan terjangkau. Ia mengajak semua pihak berkontribusi pada sistem pangan regeneratif yang dapat memenuhi kebutuhan generasi mendatang tanpa menguras sumber daya alam.

“Tujuan kami untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendukung pola makan seimbang terus menjadi pendorong utama hingga saat ini, dengan kehadiran di 185 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia,” ujar Cristina Macina di Jakarta, Jumat, 21 November 2025.

Menurut Cristina, Indonesia berperan penting dalam mewujudkan komitmen terhadap keberlanjutan dan inovasi ketahanan pangan. Menuju target Net Zero Emissions pada 2050, pihaknya menetapkan target global untuk mengurangi emisi absolut sebesar 20 persen pada 2025 dan 50 persen pada 2030 .

Di Indonesia, langkah konkret meliputi pembangunan lebih dari 8.700 digester biogas bagi peternak sapi perah rakyat, serta dukungan terhadap pengembangan 15 TPS3R di Karawang yang melayani lebih dari 6.900 rumah tangga dan menciptakan lapangan kerja baru. Pihaknya juga membangun boiler biomassa berbahan bakar sekam padi untuk menghasilkan energi terbarukan, serta menerapkan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) guna memperkuat ketahanan sumber daya alam dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
 


Salah satu upayanya dengan pengembangan peternakan sapi perah rakyat berkelanjutan di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dengan lebih dari 14.000 peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur melalui program pendampingan berkelanjutan, perusahaan menyediakan akses terhadap informasi, pembiayaan, dan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas susu. Inisiatif ini membantu meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus memperkuat rantai pasok susu nasional yang kompetitif dan berkelanjutan.

Selanjutnya, program bantuan gizi yang dilaksanakan di wilayah seperti Pasuruan, Batang, dan Karawang. Program ini mendukung upaya nasional dalam pencegahan stunting melalui edukasi keluarga dan praktik gizi seimbang. 

Director of Corporate Affairs & Sustainability at PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu, mengatakan selain berfokus pada produksi pihaknya juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional melalui inisiatif Creating Shared Value. Seperti halnya di negara lain, berbagai inisiatif utama seperti keberlanjutan, pemberdayaan perempuan, serta keragaman dan inklusi juga diterapkan di Indonesia. Ke depan, akan terus berkolaborasi dengan pemerintah, mitra bisnis, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa perubahan besar berawal dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Melalui berbagai inisiatif seperti pertanian regeneratif, penggunaan energi terbarukan, serta pemberdayaan perempuan baik di kantor maupun di komunitas petani dan produsen, kami ingin memastikan kontribusi nyata dari Indonesia untuk dunia,” tambah Sufintri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)