Restorasi Bukan Slogan, Saatnya Membuktikan di Lapangan

Mohsen Hasan Alhinduan, anggota Dewan Pakar DPP Partai NasDem

Restorasi Bukan Slogan, Saatnya Membuktikan di Lapangan

6 September 2025 19:07

Oleh: Mohsen Hasan Alhinduan* 


PERNYATAAN Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bahwa Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia tidak boleh berhenti pada retorika adalah tamparan keras sekaligus peringatan dini bagi setiap kader Partai NasDem.
 
Restorasi bukan hiasan kata-kata manis di baliho, bukan pula jargon politik musiman, melainkan tugas ideologis yang harus diwujudkan melalui darah, keringat, dan konsistensi kader di lapangan.
 
Kader NasDem harus memahami bahwa politik gagasan tidak bisa dipertontonkan hanya saat kampanye. Restorasi adalah cara hidup. Artinya, setiap ucapan, keputusan, bahkan gaya hidup kader akan menjadi cermin gagasan besar partai ini.
 
Jika kader masih terjebak pada arogansi, korupsi, atau kompromi pragmatisme, maka jargon restorasi akan hancur seketika di mata rakyat.
 
Setiap kader adalah wajah partai. Satu langkah salah seorang kader bisa menyeret citra partai ke jurang ketidakpercayaan publik. Oleh karena itu di parlemen, kader harus bicara dengan gagasan, bukan kepentingan transaksional, di eksekutif kader harus membuktikan integritas dan keberpihakan kepada rakyat kecil, dan di masyarakat, kader harus menjadi teladan moral, bukan hanya “politisi dadakan” yang muncul saat pemilu.
 
Ingatlah, rakyat tidak lagi percaya pada kata-kata. Mereka menunggu bukti nyata.
 

Berbagi Solusi


Kader NasDem harus berani berbeda dari kebiasaan politik lama yang penuh kepalsuan. Jika partai lain sibuk berbagi kekuasaan, NasDem harus tampil sebagai partai yang membagi solusi. Jika politisi lain mencari keuntungan pribadi, kader NasDem harus hadir dengan pengorbanan demi rakyat.
 
Baca juga: 

Gift Digital di Tengah Demonstrasi: Saat Ruang Publik Menjadi Pasar Tontonan

 
Jangan pernah takut kehilangan jabatan jika kebenaran harus dibela. Sejarah akan mencatat bahwa kader NasDem-lah yang berdiri tegak saat banyak yang tunduk pada pragmatisme.
 
Restorasi harus dibuktikan dengan langkah konkret, menolak keras politik uang. Memperjuangkan kebijakan publik yang pro-rakyat, meski harus melawan arus mayoritas. Mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan keberanian untuk dikritik.
 
Tanpa aksi nyata ini, maka “Restorasi Indonesia” hanya akan dikenang sebagai slogan kosong yang menguap di udara.
 
Kader NasDem, ingatlah pesan ketua umum: keyakinan kita harus tak tergoyahkan. Tetapi keyakinan tanpa tindakan hanyalah ilusi.
 
Jika Anda hanya menjadikan NasDem sebagai kendaraan politik pribadi, maka Anda adalah pengkhianat restorasi.
 
Tetapi jika Anda berani menjadikan restorasi sebagai jalan hidup, menolak kompromi, dan tampil agresif memperjuangkan rakyat, maka sejarah akan mencatat nama Anda sebagai pejuang perubahan sejati.
 
Kesimpulan: Restorasi Indonesia hanya bisa hidup jika kader-kader NasDem menyalakan obor gagasan dalam keseharian mereka. Saatnya berhenti berbicara. Bangun! Bergerak! Buktikan!
 
Salam Restorasi.


*Penulis adalah Anggota Dewan Pakar DPP Partai NasDem

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Misbahol Munir)