Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 29 October 2025 07:55
New York: Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street mencatat rekor penutupan tertinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), ditopang saham Nvidia yang alami penguatan signifikan.
Mengutip Xinhua, Rabu, 29 Oktober 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 161,78 poin, atau 0,34 persen, menjadi 47.706,37. Indeks S&P 500 naik 15,73 poin, atau 0,23 persen, menjadi 6.890,89. Indeks Komposit Nasdaq naik 190,04 poin, atau 0,8 persen, dan ditutup pada level 23.827,49.
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup melemah, dengan sektor real estat dan utilitas memimpin penurunan dengan masing-masing turun 2,22 persen dan 1,66 persen. Sementara itu, sektor teknologi dan barang konsumsi diskresioner memimpin penguatan dengan masing-masing naik 1,64 persen dan 0,31 persen.
Ditopang penguatan saham Nvidia
Penguatan ketiga indeks Wall Street tersebut ditopang oleh berita Nvidia yang berencana akan membangun superkomputer kecerdasan buatan untuk Departemen Energi AS. Selain itu, investor juga optimistis terhadap pendapatan perusahaan menjelang hasil utama dari perusahaan megacap minggu ini.
CEO
Nvidia Jensen Huang mengatakan perusahaan akan membangun tujuh superkomputer untuk Departemen Energi AS, dan mengatakan perusahaan memiliki pemesanan senilai USD500 miliar untuk cip AI-nya.
Saham Nvidia ditutup naik lima persen, menambah nilai pasar lebih dari USD230 miliar dan menempatkan menjadi perusahaan pertama yang bernilai USD5 triliun.
(Logo Nvidia terlihat di kantor pusatnya di Santa Clara, California. Foto: dok EPA-EFE)
Hubungan dagang AS-Tiongkok kian mesra
Di sisi lain, para investor juga mencerna berita terkait perdagangan, dimana Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping akan membahas kerangka kerja perdagangan untuk mengurangi tarif AS atas barang-barang Tiongkok sebagai imbalan atas komitmen Beijing untuk mengekang ekspor bahan kimia prekursor fentanil.
Sementara itu, Trump memuji pemimpin perempuan pertama Jepang, Sanae Takaichi, di Tokyo pada Selasa. Mereka menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan pasokan mineral penting dan tanah jarang, karena kedua negara berupaya mengurangi dominasi Tiongkok di beberapa sektor komponen elektronik utama.