Bukan Daya Beli Turun, BPS Sebut Deflasi karena Diskon Listrik

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. Foto: dok BPS.

Bukan Daya Beli Turun, BPS Sebut Deflasi karena Diskon Listrik

Eko Nordiansyah • 3 March 2025 12:37

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,48 persen. Meski begitu, BPS menilai deflasi bukan disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat.

"Deflasi utamanya dipengaruhi diskon tarif listrik, ini bukan karena penurunan daya beli tapi pengaruh diskon tarif listrik," kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam video konferensi pers, Senin, 3 Maret 2025.

Amalia menyebut, diskon tarif listrik yang berlaku sejak awal tahun telah menyumbang deflasi selama dua bulan berturut-turut. Selain diskon tarif listrik 50 persen, ia mengatakan, komponen lainnya tercatat masih mengalami inflasi.

Selain itu, komponen inti yang biasanya menjadi tolok ukur daya beli masyarakat tercatat masih mengalami inflasi 2,48 persen (yoy) dengan andil sebesar 1,58 persen. Sedangkan harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi cukup besar.

"Karena adanya harga yang diatur pemerintah terutama karena adanya diskon listrik yang masih berlangsung sampai Februari sehingga harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 9,02 persen dan memberi andil deflasi 1,77 persen," ungkapnya.
 

Baca juga: 

BPS Catat Deflasi 0,48% pada Februari 2025



(Ilustrasi pangan. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Komoditas penyumbang inflasi

Sementara itu, harga bergejolak tercatat mengalami inflasi sebesar 0,56 persen dengan andil 0,10 persen. Amalia mengungkapkan, sejumlah komoditas pangan juga mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang inflasi.

"Sebagian komoditas yang masih mengalami inflasi secara year on year seperti cabai rawit, bawang putih, kangkung, dan bawang merah," ungkap dia.

Adapun inflasi secara tahun kalender atau year to date (ytd) pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 1,24 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun atau year on year (yoy) mengalami deflasi sebesar 0,09 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)