Ilustrasi ekonomi maritim. Foto: Majoo.id
Husen Miftahudin • 28 September 2025 11:49
Jakarta: Sebagai negara dengan 76 persen wilayah perairan, Indonesia memiliki potensi ekonomi maritim yang sangat besar. Namun, masih banyak yang bertanya mengenai perbedaan antara ekonomi maritim dan ekonomi biru.
Ekonomi maritim mencakup seluruh kegiatan ekonomi di bidang kelautan, mulai dari transportasi laut seperti pengiriman barang dan penyeberangan kapal, industri perkapalan untuk pembuatan dan perawatan kapal, logistik pelabuhan seperti pergudangan dan bongkar muat, hingga penentuan tarif dan pembiayaan maritim.
Sementara itu, ekonomi biru berfokus pada pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut. Konsep ini menekankan pertumbuhan inklusif untuk masyarakat pesisir, pelestarian ekosistem laut dari eksploitasi berlebihan, ketahanan terhadap perubahan iklim, serta pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Contoh ekonomi maritim
Contoh penerapan ekonomi maritim di Indonesia dapat dilihat dari beberapa sektor. Pertama, industri perkapalan dan transportasi, mulai dari pembuatan kapal di galangan dalam negeri, jasa penyeberangan antarpulau, hingga pengiriman kargo internasional.
Kedua, riset dan pengembangan kelautan, yang meliputi penelitian biologi laut, oseanografi, serta inovasi teknologi budidaya perikanan.
Ketiga, layanan jasa
maritim, seperti asuransi, perbankan maritim, dan konsultasi logistik kelautan. Keempat, industri perikanan terpadu, termasuk budidaya ikan komersial serta pengolahan makanan laut untuk ekspor.
Kelima, pariwisata bahari berkelanjutan, seperti wisata diving, konservasi terumbu karang, dan ekowisata mangrove.
(Ilustrasi. Foto: dok MI)
Perbedaan utama
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada fokus dan tujuan. Ekonomi maritim menitikberatkan pada aktivitas ekonomi di laut dengan tujuan pertumbuhan ekonomi, misalnya transportasi kapal dan pelabuhan.
Sedangkan ekonomi biru lebih menekankan kelestarian lingkungan laut, contohnya budidaya ikan ramah lingkungan, dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Ekonomi maritim dan ekonomi biru adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Dengan mengembangkan keduanya, Indonesia tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian laut untuk generasi mendatang.
(Muhammad Adyatma Damardjati)