Tim SAR berupaya evakuasi santri di balik reruntuhan beton musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (Basarnas Surabaya)
Amaluddin • 30 September 2025 11:39
Sidoarjo: Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Timur menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah ambruknya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Kejadian yang menelan korban jiwa ini terjadi pada Senin, 29 September 2025, dengan puluhan santri masih dalam proses evakuasi.
Kabid Pontren Kanwil Kemenag Jatim, Imam Turmidi, menegaskan komitmen pemerintah dalam penanganan pascabencana. Perhatian khusus akan diberikan mulai dari proses evakuasi korban hingga pemulihan aktivitas pendidikan di pesantren tersebut.
"Kami dari Kementerian Agama menyampaikan rasa prihatin yang sangat mendalam. Harapan kami, korban yang masih belum ditemukan segera dapat dievakuasi dan seluruh korban mendapat penanganan terbaik," kata Imam Turmidi di Sidoarjo, Selasa, 30 September 2025.
Kemenag juga memastikan seluruh bentuk bantuan pemerintah akan diawasi secara ketat untuk memastikan tepat sasaran. Mekanisme pendampingan akan diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan dana, baik untuk bantuan darurat maupun rehabilitasi bangunan.
Baca: Basarnas Yogyakarta Kerahkan Tim Rescue ke Sidoarjo |
"Kalaupun membutuhkan bantuan, itu memang tugas pemerintah, khususnya Kemenag, untuk melakukan rehabilitasi," jelas Imam.
Musibah ini dijadikan sebagai pelajaran berharga untuk meningkatkan pengawasan pembangunan sarana pendidikan keagamaan. Ke depan, standar keamanan bangunan pondok pesantren akan menjadi perhatian utama sesuai ketentuan yang berlaku.
"Karena kejadian ini luar biasa, Insyaallah perhatian lebih akan kami berikan. Tidak hanya untuk Pesantren Al-Khoziny saja, tetapi juga pesantren-pesantren lain agar pembangunan ke depan sesuai standar," tandas Imam.