153 Koperasi Merah Putih di Surabaya Resmi Digital, Jadi Motor Ekonomi Warga

Ilustrasi. Unit usaha Koperasi Desa Merah Putih Randugading di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq

153 Koperasi Merah Putih di Surabaya Resmi Digital, Jadi Motor Ekonomi Warga

Amaluddin • 31 July 2025 19:52

Surabaya: Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya terus memperkuat peran koperasi sebagai ujung tombak ekonomi masyarakat. Sebanyak 153 Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) resmi terbentuk dan memiliki akta hukum, menjadikan Surabaya sebagai kota pelopor dalam konsolidasi dan digitalisasi koperasi berbasis kelurahan.

Kepala Dinkopdag Surabaya, Febrina Kusumawati, menjelaskan bahwa seluruh KKMP akan terintegrasi dalam sistem digital yang dirancang untuk mempermudah proses monitoring, pendampingan, hingga pelaporan koperasi secara transparan dan efisien.

"Salah satu tugas utama kami adalah memantau kondisi koperasi agar tetap hidup dan berkembang. Dengan sistem digital ini, semua pergerakan bisa kami pantau secara real-time,” kata Febrina, Kamis, 31 Juli 2025.

Melalui platform tersebut, koperasi bisa langsung melaporkan kebutuhan hingga kendala yang dihadapi. Misalnya, jika koperasi membutuhkan suplai beras dalam jumlah besar, sistem akan langsung memberi sinyal kepada Dinkopdag untuk mencarikan mitra pemasok.

"Kalau ada arus distribusi yang mandek karena stok belum laku, itu bisa langsung kami deteksi. Sistem ini juga mendukung pelaporan keuangan koperasi agar transparan,” kata Febrina.

Baca: 

Sebelum memulai operasional, kata dia, setiap kelurahan dan kecamatan diminta melakukan pemetaan potensi wilayah. Hal ini bertujuan agar koperasi yang dibentuk mampu menjawab kebutuhan lokal, tidak asal jual barang.

"Kalau di satu wilayah unggul dalam produksi kue, maka koperasi difokuskan ke situ dulu. Baru kemudian berkembang ke layanan lain seperti pembayaran pajak atau mitra UMKM lainnya,” ucap Febrina.

Berdasarkan petunjuk dari Kementerian Koperasi (Kemenkop), KKMP bisa menjalankan berbagai jenis usaha sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal. Salah satunya adalah menjadi hub bagi UMKM dalam pengadaan bahan baku dan akses permodalan.

"Misalnya ada UMKM pembuat kue yang butuh beras, koperasi bisa bantu carikan pemasok. Lalu UMKM tersebut jadi anggota koperasi, dan koperasi bisa bantu cari akses modal jika mereka ingin berkembang,” jelas Febrina.

KKMP juga dapat berfungsi sebagai agen distribusi kebutuhan pokok masyarakat. Seperti gas elpiji 3 kilogram (gas melon), hingga beras murah langsung dari produsen.

Menurut Febriana, pembentukan 153 KKMP ini tidak terlepas dari kolaborasi banyak pihak, mulai dari Ikatan Notaris Indonesia, hingga lurah dan camat se-Kota Surabaya. Dari jumlah itu, tiga koperasi merupakan koperasi lama yang direvitalisasi, sementara 150 lainnya merupakan koperasi baru dengan pengurus baru pula.

"Alhamdulillah seluruh KKMP kini telah berakta hukum. Ini hasil gotong royong semua pihak, terutama lurah dan camat,” kata Febrina.

Ke depan, Pemkot Surabaya menargetkan seluruh koperasi ini dapat beroperasi secara mandiri dan berkelanjutan. "Kami ingin 153 koperasi ini benar-benar hidup, bukan sekadar dibentuk. Harus menyala, hadir di tengah masyarakat, dan tumbuh bersama demi kesejahteraan bersama,” tandas Febrina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)