ilustrasi medcom.id
Media Indonesia • 24 June 2025 16:58
Banyumas: Penerimaan siswa baru tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banyumas, Jawa Tengah tahun ajaran 2025/2026 menuai banyak sorotan dari para orang tua. Sejumlah kendala teknis dan kebijakan zonasi menjadi sumber utama keluhan.
Sejak dibukanya pendaftaran secara daring, gangguan server kerap terjadi dan menyulitkan akses ke situs resmi spmb.banyumaskab.go.id. Sistem pendaftaran online yang dianggap terlalu rumit juga menambah beban bagi orang tua, terutama mereka yang tidak terbiasa dengan teknologi digital.
Salah satu wali murid, Dela, warga Kelurahan Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara, mengungkapkan kekecewaannya karena sang anak gagal diterima di SMP Negeri 9 Purwokerto. Ia menyebut aturan zonasi tidak berpihak pada warga yang tinggal dekat sekolah.
“Alamat rumah kami masih di wilayah sebaran, sementara SMP Negeri 9 hanya menerima domisili utama dari Kelurahan Sumampir. Padahal jarak rumah saya dan sekolah sangat dekat,” ujar Dela, Selasa, 24 Juni 2025.
Ia juga mengkritisi sistem pendaftaran online yang dinilainya tidak ramah bagi orang tua. “Aturannya makin rumit. Saya bingung sendiri, anak juga enggak ngerti. Orang tua harus paham teknisnya dulu, baru bisa bantu,” tambahnya.
Baca: Krisis Daya Tampung, Ribuan Anak di Depok Terancam Putus Sekolah |