Tim DVI Polda Jatim merilis hasil identifikasi korban musala ambruk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (Metrotvnews.com/Amal)
Amaluddin • 6 October 2025 20:31
Sidoarjo: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengidentifikasi korban tragedi runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Hingga Senin malam, 6 Oktober 2025, tim telah memastikan identitas tujuh jenazah tambahan.
Kepala Bidang Dokkes Polda Jatim, Kombes M Khusnan Marzuki, menjelaskan proses identifikasi dilakukan melalui berbagai metode ilmiah. Pemeriksaan meliputi sidik jari, gigi, rekam medis, dan pencocokan barang pribadi milik korban.
"Dari delapan kantong jenazah yang kami terima, tujuh di antaranya sudah cocok dengan data antemortem. Satu lainnya masih berupa bagian tubuh yang akan kami cocokkan lebih lanjut,” kata Khusnan, Senin, 6 Oktober 2025.
Khusnan mengungkapkan temuan penting dalam proses identifikasi ini. Dua kantong jenazah dengan nomor PM RSB B033 dan B034 ternyata berasal dari satu korban yang sama, yaitu Moh. Dafin.
"Tidak semua kantong jenazah berisi tubuh utuh. Ada yang terpisah antara badan dan anggota tubuh lainnya. Namun, hasil pemeriksaan forensik memastikan bahwa dua kantong tersebut berasal dari satu individu,” kata Khusnan.
Hingga saat ini, total korban yang berhasil diidentifikasi mencapai 17 orang. Jumlah ini berasal dari 59 kantong jenazah yang diterima tim DVI Polda Jatim sejak proses pencarian dimulai.
Proses identifikasi masih terus berlanjut untuk memastikan identitas korban lainnya. Data antemortem dari keluarga terus dipadukan dengan hasil pemeriksaan postmortem untuk mendapatkan hasil yang valid.
Korban yang telah berhasil diidentifikasi meliputi tujuh nama berikut:
Moh. Royhan Mustofa (17), warga Bangkalan, Madura
Abdul Fattah (18), asal Surabaya
Wasiyur Rohib (17), warga Surabaya
Muhammad Aziz Pratama Yudistira (16), asal Bekasi, Jawa Barat
Moh. Dafin (13), warga Semarang, Jawa Tengah
Muhammad Ali Rahbini (19), asal Sampang
Sulaiman Hadi (15), warga Bangkalan