Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.
Husen Miftahudin • 6 October 2025 09:28
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi awal pekan ini bergerak di zona hijau, sempat melonjak tinggi namun akhirnya turun lagi. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG berada di posisi 8.155,365.
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.19 WIB, IHSG tercatat masih mengalami kenaian 13,705 poin setara 0,17 persen ke level 8.132,007.
Adapun sebanyak 243 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara, 277 saham lainnya melemah dan 155 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.19 WIB sebanyak Rp6,564 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 7,146 miliar saham.
(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
IHSG berpotensi lanjutkan bullish
Sementara itu, riset harian BNI Sekuritas memperkirakan pasar modal Indonesia hari ini berpotensi melanjutkan kenaikan sepanjang kuat di
support 8.080.
"Diperkirakan
support IHSG pada level 8.080-8.100 dan
resist IHSG di level 8.150-8.200," ungkap Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman.
Adapun IHSG pada perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025, ditutup naik 0,6 persen, tapi disertai dengan
net sell asing sebesar Rp140 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BMRI, BBCA, EMTK, dan TLKM.
Sementara itu, Wall Street berfluktuatif dengan indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi di tengah ekspektasi penurunan suku bunga tetap bertahan meskipun penutupan pemerintah AS berlanjut untuk hari ketiga.
Jumat, 3 Oktober 2025, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,51 persen, S&P 500 naik tipis 0,01 persen, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,28 persen.
Di sisi lain, pasar saham Asia-Pasifik mayoritas naik pada perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025, mengikuti kenaikan Wall Street meskipun Pemerintah AS masih dalam kondisi
shutdown. Investor menanti perkembangan durasi
shutdown untuk menilai seberapa besar dampaknya terhadap perekonomian. Secara historis, penutupan sementara pemerintahan AS jarang menjadi faktor penggerak pasar yang signifikan.
Indeks Nikkei 225 tercatat naik 1,85 persen, dan Topix menguat 1,35 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,46 persen. Sedangkan, Hang Seng Hong Kong melemah 0,54 persen. Sementara itu, pasar saham Tiongko dan Korea Selatan tutup karena libur nasional.