Saham Berjangka AS Naik di Tengah Kekhawatiran 'Government Shutdown'

Ilustrasi perdagangan saham di Wall Street. Foto: Mentarimulia.co.id

Saham Berjangka AS Naik di Tengah Kekhawatiran 'Government Shutdown'

Husen Miftahudin • 6 October 2025 09:16

New York: Indeks saham berjangka AS naik pada Minggu malam waktu setempat (Senin WIN), setelah Wall Street mencatat minggu yang kuat karena investor sebagian besar menepis kekhawatiran atas dampak penutupan pemerintah (government shutdown) yang sedang berlangsung. 

Saham teknologi menjadi pendorong utama penguatan Wall Street, di tengah antusiasme yang berkelanjutan terhadap kecerdasan buatan dan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve. Indeks-indeks Wall Street mencapai serangkaian rekor tertinggi pekan lalu.

Mengutip Investing.com, Senin, 6 Oktober 2025, kontrak berjangka S&P 500 naik 0,3 persen menjadi 6.782,25 poin. Kontrak berjangka Nasdaq 100 naik 0,4 persen menjadi 25.083,75 poin, sementara kontrak berjangka Dow Jones naik 0,2 persen menjadi 47.144,0 poin.
 

Baca juga: Wall Street Ditutup Bervariasi Imbas Penutupan Pemerintah AS
 

AS masih tutup pemerintahan


AS masih menutup pemerintahannya pada Minggu, karena anggota Kongres melihat sedikit kemajuan dalam mencapai konsensus atas rancangan undang-undang pengeluaran. 

Para pejabat Gedung Putih telah memperingatkan penutupan ini dapat berdampak lebih besar terhadap perekonomian dibandingkan sebelumnya. Secara historis, penutupan hanya berdampak terbatas terhadap perekonomian dan pasar saham. 

Gangguan yang terus berlanjut di lembaga-lembaga federal telah menunda rilis data penggajian non-pertanian utama tanpa batas waktu. Penutupan pemerintah yang berkelanjutan juga diperkirakan akan menunda rilis data lainnya, termasuk data perdagangan dan data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis minggu ini. 

Data yang tertunda membuat para investor agak bingung mengenai lintasan ekonomi AS, meskipun sejumlah cetakan ekonomi swasta menunjukkan pasar tenaga kerja masih dalam posisi yang tidak menguntungkan.


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Wall Street ditopang setor teknologi


Indeks Wall Street mencapai serangkaian rekor tertinggi minggu lalu, terutama didorong oleh saham teknologi karena investor tetap yakin Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Oktober. Optimisme atas kecerdasan buatan (AI) juga membantu teknologi, terutama saham pembuat chip. 

Para investor mencermati sejumlah data pribadi pasar tenaga kerja yang dirilis minggu lalu untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai ekonomi AS. Data tersebut, termasuk data PHK Challenger dan data penggajian ADP, menunjukkan penurunan berkelanjutan di pasar tenaga kerja, sehingga membuat spekulasi mengenai penurunan suku bunga lebih lanjut tetap ada.

Bursa saham Wall Street ditutup bervariasi pada Jumat, di tengah aksi ambil untung di sektor teknologi. Namun, ketiga indeks acuan mencatat kenaikan mingguan yang kuat. 

S&P 500 ditutup datar pada Jumat di 6.715,79 poin, dan diperdagangkan naik 1,1 persen selama seminggu. Indeks Komposit Nasdaq turun 0,3 pesen menjadi 22.780,51 poin, tetapi naik 1,3 persen minggu lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,5 persen menjadi 46.758,28 poin dan menguat 1,1 persen minggu lalu. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)